Masa kanak-kanak dan remaja (1970-1989)
Mariah Carey dilahirkan dengan nama Mariah Angela Carey pada tanggal 27 Maret 1970 di Huntington, Long Island, New York, Amerika Serikat. Ia merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara dari Alfred Roy Carey, seorang insinyur penerbangan keturunan Afro-Venezuela, dan Patricia Carey, seorang penyanyi opera keturunan Irlandia. Saudarana bernama Morgan Carey dan Alison Carey. Selama tinggal di Huntington, Mariah dan keluarganya menjadi korban kekejaman tetangga-tetangga yang rasis. Diduga tetangga-tetangga ini meracuni anjing mereka dan membakar mobil mereka. Di umurnya yang ketiga tahun, orang tuanya bercerai dan Mariah mengikuti ibunya. Sejak saat itulah Mariah hampir tidak pernah bertemu dengan ayahnya, sampai tahun 2002 dipertemukan kembali (di mana ayahnya juga meninggal karena kanker tahun itu). Setelah bercerai, Ibunda Mariah harus bekerja di beberapa pekerjaan untuk menghidupi keluarga. Beliau jugalah yang mengajari Mariah bernyanyi sejak umurnya yang ketiga tahun berawal dari ketika Mariah menirukan ibunya berlatih opera Verdi, Rigoletto dalam bahasa Italia.Mariah bersekolah di SMA Harborfields di Greenlawn, New York. Teman-teman sekolahnya menjulukinya "Mirage" karena ia sering absen karena pekerjaan sambilannya sebagai penyanyi demo di beberapa studio rekaman setempat. Setelah lulus, Mariah pindah ke New York City, New York. Ia kemudian menjadi penyanyi latar untuk Brenda K. Starr, seorang penyanyi aliran Freestyle dari Puerto Rico.
Dalam suatu pesta, 1988, Mariah bertemu eksekutif Columbia Records saat itu, Tommy Mottola. Brenda memberi rekaman demo Mariah. Setelah pesta berakhir, Tommy mendengarkan rekaman tersebut dan sangat tertarik dengan suara Mariah. Tommy pun kembali ke lokasi pesta tersebut tetapi Mariah telah meninggalkan tempat tersebut. Walaupun begitu, Tommy berhasil mengontraknya untuk bernyanyi di perusahaan rekamannya tersebut. Bagi publik, kisah ini agaknya mirip dengan kisah Cinderella.
Kesuksesan domestik (1990-1992)
Mariah menulis lagu-lagu untuk debut albumnya Mariah Carey, kebanyakan ia menulisnya bersama Ben Margulies. Tetapi Mariah dan Ben Margulies tidak diizinkan untuk memproduksi lagu-lagunya. Hal ini menimbulkan kekecewaan bagi Mariah. Oleh Tommy, album inipun dibuat terlalu serupa dengan debut Whitney Houston (di mana juga dikritik mirip dengan debut album Whitney, Whitney Houston) untuk kepentigan komersial belaka. Tommy dan produser di rekaman tersebut juga menyuruh Mariah menulis lagu yang lebih sendu yang kurang sesuai dengan apa yang sebenarnya diinginkan oleh Mariah. Walaupun begitu album ini setelah dirilis tahun 1990, sukses di Amerika. Singel seperti "Vision of Love", "Love Takes Time", "Someday",dan "I Don't Wanna Cry" berhasil menduduki peringkat satu di Billboard. Album ini membuat Mariah memenangkan 2 piala Grammy Award, "Pendatang Baru Terbaik" dan "Performa Vokal Pop Wanita Terbaik" untuk "Vision of Love". Vision of Love dijuluki sebagai "Magna Carta of Melisma" karena lagu ini menjadi lagu pertama yang memopulerkan teknik permainan nada yang disebut "Melisma" ke dunia musik R&B. Bahkan penyanyi Beyonce dan Christina Aguilera sangat terinspirasi dari lagu ini. Mellisma ala Mariah Carey kemudian menjadi populer dan ditirukan mulai dari bintang-bintang R&B setelah itu hingga kontestan-kontestan American Idol.Mariah merilis album keduanya, Emotions (1991), yang menelurkan hit singel "Emotions", yang juga memuncaki tangga lagu Billboard pada tahun 1991. Di album ini Mariah diizinkan untuk memproduseri semua lagunya, dan ia bekerja sama dengan Walter Afanasieff dan C+C Music Factory. Walaupun begitu kritikus musik sangat kritis terhadap Emotions, kebanyakan mereka merasa suara tinggi Mariah adalah palsu, melainkan karena hasil efek dari studio, terutama pada lagu "Emotions" itu sendiri. Lelah karena kritik meragukan suaranya, Mariah akhirnya tampil pada MTV Unplugged pada tahun 1992. Kritik yang semula meragukan suara tingginya, akhirnya percaya bahwa nada tinggi yang dihasilkan Mariah adalah asli. Dalam acara tersebut, Mariah menyanyikan ulang lagu dari The Jacksons 5, "I'll Be There" bersama penyanyi latarnya, Trey Lorenz. Mariah mengeluarkan album EP kompilasi MTV Unplugged (1992) dan singel "I'll Be There" berhasil menduduki nomor satu di Billboard.
Kesuksesan mancanegara (1993-1996)
Mariah Carey dan Tommy Mottola akhirnya menikah pada tahun 1993. Pada tahun yang sama, album ketiga yang berjudul Music Box yang melibatkan musisi Kenneth "Babyface" Edmonds dirilis dan menjadi albumnya yang paling sukses di mancanegara. Singel seperti "Dreamlover" dan "Hero" menduduki nomor satu di Billboard di Amerika dan singel "Without You" yang merupakan cover dari singel Badfinger menduduki nomor satu di Inggris dan banyak negara di dunia. Majalah Billboard memberikan komentar yang sangat positif terhadap album ini, sedangkan majalah Rolling Stone mengomentari bahwa beberapa lagu dalam album ini masih banyak memiliki pengaruh dari beberapa lagu Whitney Houston. Mariah menyelenggarakan tur berjudul Music Box Tour.Tahun 1994, Mariah merilis album natal berjudul Merry Christmas. Album ini adalah salah satu album natal yang paling sukses sepanjang masa. Singel "All I Want For Christmas Is You" sangat populer di Amerika terutama setiap akhir tahun. Singel ini juga populer di banyak negara terutama Jepang.
Tahun 1995, Mariah merilis album berikutnya yang berjudul Daydream dengan pengaruh R&B dan Hip Hop yang lebih kuat. Singel pertama berjudul "Fantasy" menduduki peringkat satu di Billboard. Sebuah remix dari singel ini yang menampilkan rapper Ol' Dirty Bastard, merupakan untuk yang pertama kalinya di dunia dimana lagu bermelodi digabungkan dengan lagu rap dan Mariah Carey mejadi orang pertama yang memperkenalkan inovasi tersebut. Inovasi ini kemudian memberikan perubahan yang sangat besar dalam perkembangan musik R&B dan Hip hop selamanya. Banyak penyanyi-penyanyi seperti Beyonce, Ashanti, Usher, Jay Z, P Diddy, Missy Elliot, dan lain-lainnya yang terinspirasi dan terpengaruh dari inovasi tersebut. Singel "One Sweet Day" yang dinyanyikan bersama Boyz II Men menduduki nomor satu di Billboard dan menjadi lagu yang paling lama bertahan dalam peringkat satu dalam sejarah Billboard, menjadikannya sebagai singel tersukses bagi Mariah dan Boyz II Men. Singel "Always Be My Baby" juga menduduki nomor satu di Billboard. Album ini menjadi albumnya yang tersukses di Amerika Serikat. Album ini semakin memperkuat titel publiknya sebagai seorang diva seperti Whitney Houston dan Celine Dion. Mariah juga menyelenggarakan tur berjudul Daydream World Tour.
Gaya dan penampilan baru (1997-2000)
Mariah Carey dan Tommy Mottola cerai pada tahun 1997. Mariah mengaku tidak bahagia dan tertekan karena tidak memiliki bayak kebebasan dari suaminya yang terlalu berkuasa dan menekan selama pernikahan mereka. Setelah itu Mariah merilis album berikutnya yang berjudul Butterfly. Dalam album ini, Mariah merasa lebih bebas dalam bermusik dan berkarya terutama setelah perceraiannya dengan eksekutifnya itu. Maka atas kebebasan yang ia peroleh, singel pertama yang berjudul "Honey" menampilkan lirik yang lebih seksi dan erotis dari album-album sebelumnya. Dalam video klip singel ini, Mariah berpenampilan seksi dan menggoda. Walaupun begitu, banyak majalah-majalah yang menanggapi secara positif terhadap perubahan dalam cara bernyanyi, menciptakan lagu, dan penampilannya yang lebih segar. Singel "Honey" dan "My All" menduduki nomor satu di Billboard. Album ini sukses tapi tidak sesukses album sebelumnya. Mariah menyelanggarakan tur berjudul Butterfly World Tour. Selama produksi album ini, Mariah Carey sempat berpacaran dengan pemain baseball New York Yankees yang bernama Derek Jater. Kemudian berakhir pada tahun 1998.Tahun 1998, album kompilasi berjudul #1s dirilis. Album ini berisikan singel-singel nomor satunya di Amerika dan beberapa singel baru seperti "When You Believe" duet dengan Whitney Houston yang merupakan soundtrack film The Prince of Egypt. Duet dua diva papan atas ini berhasil memenangkan penghargaan dari Academy Award. Album ini juga merupakan album asing yang paling sukses di Jepang.
Tahun 1999, album berikutnya dirilis dengan judul Rainbow yang melibatkan Jimmy Jam dan Terry Lewis. Lagu-lagu dalam album ini memiliki unsur R&B dan Hip hop yang lebih kuat terutama karena kolaborasi Mariah Carey penyanyi-penyanyi seperti Jay Z, Snoop Dogg, Missy Elliott, Da Brat, dan Usher. Selain itu, ia juga berkolaborasi dengan Joe, 98 Degrees, dan Westlife. Singel "Heartbreaker" dan "Thank God I Found You" menempati nomor satu di Billboard, tapi sayang "Cry Baby"/"Can't Take That Away" menjadi singel Mariah pertama yang tidak masuk 20 besar. Album ini pun juga tidak sesukses album-album sebelumnya. Mariah menyalahkan perusahaan labelnya dalam hal ini. Mariah juga mengakui bahwa ada orang-orang kuat yang sengaja berusaha untuk menghancurkan kariernya. Walaupun begitu Mariah Carey tetap menerima penghargaan Billboard's Artist of the Decade Award dan World Music Award untuk Best-Selling Female Artist of the Millennium atas prestasinya yang gemilang dari awal kariernya di awal dekade 90an hingga memasuki dekade baru. Mariah menyeleggarakan tur berjudul Rainbow World Tour.
Tahun 2000, Mariah merilis album EP kompilasi berjudul Valentines untuk menyambut Hari Valentine.
Masa-masa berat (2001-2004)
Tahun 2001, Mariah Carey keluar dari Columbia Records dan kemudian menandatangi kontrak dengan Virgin Records. Percerainnya dengan Tommy Mottola ternyata turut memengaruhi buruknya hubungannya dengan Columbia. Beberapa bulan setelah itu, Mariah mengalami gangguan fisik dan emosional akibatnya terlalu banyak bekerja. Selain itu hubungan pacaran yang selama ini dijalinnya bersama penyanyi Latin, Luis Miguel, putus. Mariah segera memeriksakan dirinya ke rumah sakit dan terpaksa harus beristirahat dari tampil di depan umum.Pada tahun yang sama, Mariah merilis album berikutnya yang berjudul Glitter yang merupakan soundtrack film Glitter. Film yang telah berkali-kali diundur penanyangannya ini menjadikan Mariah Carey sebagai pemeran utamanya. Film ini ternyata gagal di pasaran dan mendapatkan kritikan yang negatif dari berbagai pihak terutama karena buruknya kualitas akting Mariah Carey. Sebelumnya ia juga pernah bermain di film The Bachelor. Singel pertama dalam album Glitter yang berjudul "Loverboy" cukup sukses tapi singel-singel berikutnya gagal dipasaran bahkan gagal memasuki tangga lagu. Maka album Glitter pun gagal seperti filmnya. Pada tahun yang sama, album kompilasi berjudul Greatest Hits dirilis. Album ini berisi singel-singel Mariah Carey pada masa-masa kejayaannya sebelum era Glitter. King of Pop, Michael Jackson, mengajak Mariah Carey dan banyak penyanyi lainnya menyanyikan singel kemanusiaan "What More Can I Give" dan "Todo Para Ti" dalam bahasa Spanyol.
0 komentar:
Posting Komentar