Karier solo awal dan film (1978–1982)
Suara Chrisye yang tenor serta kerjanya di Badai Pasti Berlalu memicu Amin Widjaja dari Musica Studios untuk memintanya menjadi artis Musica; Amin sebenarnya sudah lama mengamati Chrisye, sejak dirilisnya Guruh Gipsy. Chrisye setuju, asalkan dia diberikan kebebasan artistik; Amin terpaksa menyetujui syarat tersebut.[29] Chrisye langsung mengerjakan album perdananya dengan Musica pada bulan Mei 1978, yaitu Sabda Alam (Nature's Order). Dia memilih beberapa lagu karya artis lain dan menulis beberapa lain sendiri, termasuk lagu "Sabda Alam".[26][30] Dia merekam album itu setelah menguncikan diri dalam studio dengan sound engineer dan penata musik; biarpun Amin hendak melihat kemajuan mereka, Chrisye tidak mengizinkannya masuk.[30] Album yang dihasilkan, yang diilhami oleh Badai Pasti Berlalu dan menggunakan teknik double-recording yang dipelopori The Beatles, dirilis pada bulan Agustus.[30][31] Setelah beberapa lama promosi dengan TVRI dan stasiun radio, album ini laris; akhirnya lebih dari 400,000 kuping terjual.[32][33]Tahun berikutnya, Chrisye merekam Percik Pesona bersama Jockie. Album ini, yang dibuat setelah kematian Amin, termasuk beberapa lagu yang ditulis oleh sahabat Chrisye, Junaidi Salat, serta Jockie dan Guruh. Judul album ini dipilih bersama. Album ini dirilis pada bulan Agustus 1979, gagal dalam mata kritikus dan pasar.[31][34] Chrisye, setelah diskusi dengan beberapa artis, beranggapan bahwa gagalnya album ini disebabkan miripnya dengan Badai Pasti Berlalu. Akibatnya, setelah beberapa waktu berkontemplasi, dia mulai mencari jenis musik baru.[34] Pada tahun yang sama, dia menjadi anggota juri LCLR Prambors, yang diadakan pada tanggal 5 Mei.[35]
Setelah memutuskan bahwa lagu pop yang romantis, dengan pengaruh easy listening, yang paling cocok untuk dirinya, Chrisye mulai merintis album berikutnya, Puspa Indah. Semua lagu kecuali satu ditulis oleh Guruh Sukarnoputra; album ini juga memuat lagu berbahasa Inggris "To My Friends on Legian Beach". Dua lagu dari album ini, "Galih dan Ratna" dan "Gita Cinta", digunakan dalam film tahun 1979 Gita Cinta dari SMA; dalam film tersebut, Chrisye mendapatkan kameo sebagai penyanyi. Dengan popularitas film tersebut, album Puspa Indah pun menjadi laris; lagu "Galih dan Ratna" dan "Gita Cinta", yang dijadikan singel, juga diterima dengan hangat.[36]
Pada tahun 1981 Chrisye mendapatkan peran dalam film Indonesia Seindah Rembulan.[1] Biarun awalnya enggan, dia dibujuk Sys NS sehingga akhirnya setuju. Namun, di kemudian hari dia menyesalkan keputusan ini karena beranggapan bahwa produksinya kurang profesional dan sering bertantangan dengan sutradara Syamsul Fuad. Pada tahun yang sama dia menghasilkan Pantulan Cinta, sebuah kolaborasi dengan Jockie. Setelah album ini gagal di pasaran, Chrisye memutuskan untuk mengambil cuti panjang.[
0 komentar:
Posting Komentar