Krisdayanti lahir pada tanggal 24 Maret 1975 di Batu, Jawa Timur dari pasangan Trenggono (ayah) dan Rachma Widadiningsih (ibu).[1] Menurut sang ayah, namanya berasal dari bahasa Jawa yaitu kris yang berarti pusaka dan daya yang berarti kekuatan, sehingga Krisdayanti adalah pusaka yang punya kekuatan.[2] Ia memiliki seorang kakak perempuan, Yuni Shara, yang juga seorang penyanyi, serta seorang adik perempuan berlainan bapak, Kartika Sari.[3] Krisdayanti dibesarkan dalam keluarga yang kurang mampu dan kedua orang tuanya bercerai saat ia masih berusia dua tahun.[4]
Karena tidak punya penghasilan tetap, mereka sekeluarga tinggal di
rumah nenek Krisdayanti sampai ia duduk di bangku kelas tiga sekolah dasar.[5]
Darah seni Krisdayanti didapatnya dari ayahnya yang merupakan seorang pelukis dan seniman keroncong.[4]
Semua keluarga dari pihak ibunya juga mahir menyanyi, kecuali ibunya
sendiri. Paman-paman Krisdayanti ada yang menjadi penyanyi gereja dan
ada pula yang menyanyi di orkes di kampungnya.[5]
Bersama sang kakak, Yuni, Krisdayanti sudah senang tampil bernyanyi dan
menari sejak kecil. Karena kelincahannya saat bernyanyi, orang-orang di
kampungnya menyebut Krisdayanti seperti boneka India.[6] Ia juga sering menjuarai berbagai lomba bernyanyi saat itu.[5]
Pada tahun 1984, Krisdayanti dibawa ibunya hijrah ke Jakarta dengan modal Rp 350.000 dari hasil patungan keluarga.[5] Mereka kemudian menyewa rumah petak—rumah berbentuk satu ruangan tanpa kamar—di sebuah gang sempit di Tebet. Untuk membiayai kehidupan mereka di Jakarta, ibunya bekerja di sebuah salon ditambah beberapa pekerjaan sampingan.[5]
Krisdayanti kemudian dimasukan ke Sanggar Merah Putih pimpinan Toto
Sugiarno. Dari sanggar tersebut Krisdayanti mendapat banyak kesempatan
menyanyi.[5] Ia mengisi suara di film anak-anak Megaloman saat masih berusia sembilan tahun dan menerima honor pertamanya sebesar Rp 15.000.[7] Ketika berusia 12 tahun, Krisdayanti membuat album pertama dalam kariernya berjudul Burung-Burung Malam
bersama perusahaan rekaman kecil Gembala Record. Meskipun gagal total
di pasaran, berkat album tersebut Krisdayanti diperkenalkan ke
orang-orang TVRI yang saat itu menjadi barometer kesuksesan seorang penyanyi.[8]
Jalan Krisdayanti dalam dunia tarik suara semakin terbuka lebar saat ia ia bertemu dengan musisi James F. Sundah yang merupakan alumni sekolahnya, SMA Negeri 3 Jakarta.[9] Krisdayanti diajak rekaman dalam dua lagu ciptaannya pada album kompilasi The Slow Collections, serta berduet dalam lagu "Kisah Cinta Kita" yang merupakan soundtrack film Catatan Si Emon.
James pula yang memintanya untuk mengikuti festival atau kompetisi
bernyanyi. Popularitas Krisdayanti semakin naik saat ia menjuarai salah
satu episode Cipta Pesona Bintang, ajang pencarian bakat di RCTI.[10] Ia juga mengikuti pemilihan model remaja terkenal GADIS Sampul
pada tahun 1991. Meskipun sempat didera rasa minder, ia berhasil tampil
sebagai salah satu finalis dalam kontes tersebut. Dengan demikian,
Krisdayanti mulai mendapat banyak tawaran untuk bernyanyi dan menjadi
model.
Sabtu, 24 November 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar