Angry Birds -  Help all about MUSIC

Pages

Rabu, 02 Desember 2015

CONTOH SURAT BISNIS (SURAT PENAWARAN HARGA)


No.         : 01/III/ASA-2015                                                                          Palembang, 30 Maret 2015
Lamp.   :
Perihal : Penawaran Harga


Kepada Yth.
Bapak/Ibu Pimpinan
PT. Konverta Mitra Abadi Lampung
Di
                Tempat

Dengan hormat,

Berdasarkan RFQ 6005061818 tanggal 23 maret 2015, dengan ini kami sampaikan penawaran harga barang yang diminta :

NO
URAIAN MATERIAL / JASA
JML
SAT
 HARGA  
 JUMLAH  
 SATUAN 
 HARGA 






 1
IP CAMERA CCTV CP PLUS UNC-T2322L23
5
Unit
USD 252
USD 1,260

 Bullet IPcam 3 MP , 12fps@3M, 25/30fps@1080P


  


JUMLAH



USD 1,260 

Keterangan:
  • Harga franco Palembang
  • Harga belum termasuk pajak dan ongkos kirim
  • Sistem pembayaran COD
  • Penawaran berlaku 15 hari

Demikian surat penawaran ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Hormat kami,
CV. Adhitya Sukses Abadi







Imam Chambali
Direktur

PROSES KOMUNIKASI

Pengertian Komunikasi
Pengertian komunikasi menurut beberapa ahli:
1. Mc. Farland, komunikasi adalah proses interaksi atau hubungan saling pengertian satu sama lain antara manusia
2. Keith Davis, komunikasi adalah proses jalur informasi dan pengertian dari seseorang ke orang lain
3. Dr.Phil Astrid Susanto: proses pengoperasian lambang-lambang yang mengandung arti
4. KBBI, adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih, sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. dapat pula berarti hubungan atau kontak
5. Ensiklopedi administrasi, adalah suatu proses penyampaian ide dari sumber berita ke suatu tempat tujuan
6. Kamus administrasi perkantoran, adalah penyampaian warta yang mengandung bermacam-macam keterangan dari seseorang kepada orang lain

Unsur-Unsur Komunikasi
1. Komunikator: orang yang menyampaikan pesan
2. Komunikan: orang yang menerima ide, pesan, pernyataan, dll
3. Pesan: ide atau keinginan dari komunikator yang didukung oleh lambang
4. Media: sarana atau saluran yang menunjang pesan
5. Efek atau feedback, tanggapan dari pihak komunikan terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator
jenis-jenis feedback:
a. zero feedback (pesan tidak  dimengerti oleh komunikan)
b. positive feedback (pesan dimengerti oleh komunikan)
c. neutral feedback (respon yang tidak memihak/tidak mendukung ataupun menentang)
d. negative feedback (respon yang bersifat merugikan atau menyudutkan komunikator

Langkah-langkah proses komunikasi:
1. komunikator memiliki gagasan atau pesan/informasi yang ingin disampaikan kepada komunikan
2. komunikator membuat/menyusun sandi-sandi (encoding) untuk menyatakan maksud dalam bentuk kata-kata ataupun lambang
3. perkataan dan lambang-lambang (pesan) disalurkan melalui media
4. komunikan menguraikan/menafsirkan pesan yang dikirimkan oleh komunikator
5. komunikan memberi tanggapan

Menurut arah prosesnya, komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut;
a. Komunikasi satu arah (one way communication)
komunikasi yang hanya sepihak, komunikator tidak memberi kesempatan kepada komunikan untuk memberi respon.
keuntungan:
• lebih cepat dan efisien
• dalam hal tertentu memberi kepuasan kepada komunikator, karena komunikan tidak mempunyai kesempatan
• dapat menjaga wibawa komunikator (pimpinan), karena komunikan tidak dapat mengetahui secara langsung atau menilai kesalahan dan kelemahan komunikator
kelemahan:
• tidak memberi kepuasan kepada komunikan
• memberikan kesan otoriter
• dapat menimbulkan kesalahpahaman dan ketidakjelasan

b. komunikasi dua arah (two ways communication)
Berlangsung antara dua pihak antara komunikator dan komunikan baik secara vertikal, horisontal dan diagonal.
1. komunikasi vertikal, berlangsung dalam perusahaan antar atasan dan bawahan
2. komunikasi horizontal, berlangsung pada komunikator dan komunikan yang mempunyai tingkat, kedudukan, dan wewenang yang sama.
3. komunikasi diagonal, berlangsung antara komunikator dan komunikan yang tingkat, kedudukan dan wewenang yang berbeda.
keuntungan:
• ada dialog
• informasi lebih jelas, akurat dan tepat
• memunculkan rasa kekeluargaan, keakraban dan iklim demokratis
• menghindari kesalahpahaman
kelemahan:
• informasi lebih lambat sehingga kurang efisien
• keputusan tidak dapat diambil dengan cepat
• memberikan kesempatan kepada komunikan untuk bersikap menyerang, sehingga suasana kerja menjadi kurang kondusif
• memberikan kemungkinan timbulnya berbagai macam masalah yang tidak ada relevansinya dengan masalah yang sebenarnya

c. komunikasi ke segala arah
berlangsung dari beberapa komunikator dan komunikan yang saling berinteraksi.
contoh : diskusi

Pada hakekatnya proses terjadinya komunikasi menurut Onong U. Effendy adalah proses penyampaian pikiran atau gagasan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran tersebut bisa merupakan gagasan, informasi, opini dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Pikiran bersama perasaan yang akan disampaikan kepada orang lain itu oleh Walter Lippman dinamakan picture in our head, yang menjadi permasalahan adalah bagaimana caranya agar “gambaran dalam benak” dan “isi kesadaran” pada komunikator itu dapat dimengerti, diterima dan bahkan dilakukan oleh komunikan.
Pikiran yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan dalam komunikasi disebut pesan. Agar komunikasi berjalan dengan lancar maka Wilbur Schramm dalam karyanya “communication research in the United States” menyatakan bahwa: “Komunikasi akan berhasil apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan (frame of reference), yakni paduan pengalaman dan pengertian (collection experience and meanings) yang pernah diperoleh oleh komunikan”. (Effendy, 1986:34)

Menurut Schramm, bidang pengalaman (field of experience) merupakan faktor yang penting dalam komunikasi. Jika pengalaman komunikator sama dengan bidang pengalaman komunikan, maka komunikasi akan berlangsung lancar.
Dalam proses komunikasi akan timbul umpan balik atau feed back atau efek. Feed back mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses komunikasi, sebab komunikator menerangkan suatu pesan dan bila ditanggapi oleh komunikan membuktikan keefektifan dari proses komunikasi itu sendiri dan umpan balik itu juga menentukan berlanjut atau berhentinya komunikasi yang dilancarkan komunikator. Karenanya umpan balik bisa bersifat positif maupun negatif. Umpan balik yang positif adalah tanggapan atau respon atau reaksi komunikan yang menyenangkan komunikator sehingga komunikasi berjalan lancar. Sebaliknya, umpan balik negatif adalah tanggapan komunikan yang tidak menyenangkan komunikator sehingga komunikator enggan melanjutkan komunikasinya. Feed back bisa berupa verbal dalam bentuk kata “ya” untuk tanda setuju atau “tidak” untuk tanda menolak, bisa juga bersifat non verbal dalam bentuk gerakan anggota badan kita dan sebagainya.
Untuk lebih jelasnya, menurut Onong U. Effendy dalam bukunya Human Relations dan Public Relations menyebutkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur pokok yang diberi istilah:
a.     Komunikator
Komunikator adalah seseorang atau sekelompok orang yang menyampaikan pikirannya atau perasaannya kepada orang lain.
b.    Pesan
Pesan sebagai terjemahan dari bahasa asing “message” adalah lambang bermakna (meaningful symbols), yakni lambang-lambang yang membawakan pikiran atau perasaan komunikator.
c.     Komunikan
Komunikan adalah seseorang atau sejumlah orang yang menjadi sasaran komunikator ketika ia menyampaikan pesannya.
d.    Media
Media adalah sarana untuk menyalurkan pesan-pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan.
e.     Efek
Efek adalah tanggapan, respons atau reaksi dari komunikan ketika ia atau mereka menerima pesan dari komunikator. Jadi efek adalah akibat dari proses komunikasi. (Effendy, 1986:14-16)
Efek yang di harapkan timbul dari proses komunikasi dalam kegiatan clearing house ini adalah perubahan sikap dari komunikan-komunikan sehingga akan dapat tercapai tujuan kegiatan ini dengan baik.
Perubahan sikap bergantung pada proses yang terjadi pada masing-masing individu. Perubahan sikap seseorang ditentukan oleh stimulus yang diterimanya. Materi yang disampaikan oleh komunikator dalam kegiatan clearing house merupakan suatu stimulus yang diberikan kepada komunikan. Yang dalam hal ini adalah dengan adanya kesepakatan bersama dalam akhir pelaksanaan kegiatan clearing house. Dalam proses komunikasi, stimulus (materi) tersebut haruslah dapat menimbulkan perhatian, pengertian dan pemahaman dari komunikan sehingga dapat menimbulkan reaksi yakni perubahan sikap dari komunikan sesuai dengan keinginan komunikator. Perubahan sikap yang diharapkan dalam penelitian yang diamati adalah antara departemen-departemen yang terlibat dalam kegiatan clearing house tersebut dapat mencapai kata sepakat mengenai media-media massa asing yang ingin meliput di Indonesia. Baik itu persetujuan ataupun penolakan peliputan tersebut dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang diperlukan oleh departemen-departemen tersebut.

Selasa, 17 November 2015

CONTOH AGENDA RAPAT KOMUNIKASI BISNIS

AGENDA RAPAT
a/n Bpk.Irawan Juardy
05 s.d.9 Mei 2008
NO
HARI / TANGGAL
WAKTU
KEGIATAN/AGENDA
KETERANGAN
1
Senin
05 Mei 2008
07:00 – 08:20
15:00
19:00 – 21:00
Penerbangan Surabaya – Jakarta
Melakukan pertemuan dengan tim penjualan pusat sejumlah 9 orang
Makan malam dan perbincangan bisnis
Di Hotel Santika
Dengan Bpk. Hendra Rahmad,
Distributor di Jakarta
2
Selasa
06 Mei 2008
09:00 – 12:30
12:30 – 13:30
13:00
19:00 – 21:00
Melakukan kunjungan ke pabrik PT. Mineral Raya Bekasi
Makan siang
Kembali ke Hotel Santika
Makan malam bersama dengan beberapa staff pusat
Sebagai rekan bisnis
 Pabrik PT. Mineral Raya Bekasi
GARDENA resto
3
Rabu
07 Mei 2008
10:10 – 11:40
19: - 21:00
Melanjutkan kunjungan ke Singapore
Makan malam
Dengan pesawat Singapore Airlines 211
Dengan Mr.Keith Davis dari Marubeni Corp Singapore
4
Kamis
08 mei 2008
09:00 – 15:00
19:00 – 21:00
Mengunjungi tempat lokasi pabrik dan kantor Marubeni Corp Singapore
Menghadiri jamuan makan malam dengan Hongta Pte.Ltd.
Grand Pasifik Hotel
5
Jumat
09 Mei 2008
10:00
11:45
Kembali ke Surabaya
Tiba di Surabaya
Dengan Pesawat Singapore Airlines 222
Dijemput mobil perusahaan
Surabaya, 5 Mei 2008
Mengetahui,
Penyusun,
Sulvian Aris Ashar
Moh.Abdur rohman
Direktur
Sekretaris

TUGAS PROPOSAL KOMUNIKASI BISNIS


ASSOSIASI PETERNAK AYAM BROILER DAN SAPI TERNAK DENGAN SISTEM MITRA BISNIS
KELURAHAN KARANG ANYAR KECAMATAN BUKIT BARU KOTA PALEMBANG
                                     
PROPOSAL PENELITIAN



DISUSUN OLEH ;

ALDHITA RIZKI
DEVI WULANDARI
RISKA FITRIANI
RISTA AGUSTIN
WINDA PERMATA SARI



FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI BISNIS
TAHUN AJARAN 2015

DAFTAR ISI
                                                                                                                                       Halaman

DAFTAR ISI  ........................................................................................................           x
1                    PENDAHULUAN ................................................................................          1
1.1  Latar Belakang  ...............................................................................           1
1.2  Tujuan  ............................................................................................           2
1.3  Manfaat ...........................................................................................           2
2                    LANDASAN TEORI ............................................................................                     2
2.1  Teori ................................................................................................           2
2.2  Penelitian Terpadu  ......................................................................              3
2.3  Kerangka Penelitian ........................................................................           4
3                    METODE PENELITIAN .....................................................................         6
3.1  Jenis Penelitian ...............................................................................           6
3.2   Ruang Lingkup ...............................................................................          6
3.3  Populasi dan Sampel ......................................................................           7
3.4  Teknik Pemgambilan Sampel ........................................................            7
3.5  Teknik analisa .................................................................................           7
3.6  Operasional Variabel ......................................................................            8
3.7  Jadwal Penelitian   ...........................................................................          12
3.8  Anggota Penelitian   ........................................................................          13











BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan
            Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat”.
Usaha kecil dan menengah merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Keberadaan usaha kecil menengah tersebut harus didukung dan didorong kemampuannya agar tetapeksis, sehingga dapat memperluas kesempatan usaha dan memperluas lapangan pekerjaan. Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai peran penting dan strategis bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara maju.
Masalah utama yang menjadi fokus dalam pengembangan usaha kecil menengah adalah mengenai pengelolaan keuangan. Karena banyak usaha kecil dan menengah yang beranggapan bahwa pengelolaan keuangan merupakan hal yang mudah dan sederhana. Namun dalam kenyataanya, pengelolaan keuangan pada UKM membutuhkan keterampilan Akuntansi yang baik oleh pelaku bisnis UKM. Benjamin (1990) berpendapat bahwa kelemahan UKM dalam penyusunan laporan keuangan itu antara lain disebabkan rendahnya pendidikan dan kurangnya pemahamam terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK).  Raharjo (1993) berpendapat bahwa rendahnya penyusunan laporan keuangan disebabkan karena tidak adanya peraturan yang mewajibkan penyusunan laporan keuangan bagi UKM. Sebagian besar UKM belum menggunakan sistem akuntansi yang benar. Memang pada kenyataannya, berdagang dengan cara biasa di pasar, dimana hanya mencatat uang keluar dan masuk (buku aliran kas dan stok barang) memang lebih mudah. Tidak dapat dipungkiri, teori-teori dan logika-logika akuntansi terkadang susah untuk dipahami, butuh pemahaman konsep yang benar-benar harus dikuasai. Tentulah lebih mudah bagi para wirausahawan itu untuk berdagang terus, daripada menghabiskan waktunya untuk belajar akuntansi. Namun ternyata akuntansi mempunyai fungsi lain, selain fungsi kontrol dan panduan pengambilan keputusan pengembangan bisnis.
Informasi akuntansi mempunyai peranan penting untuk mencapai keberhasilan usaha, termasuk bagi usaha kecil, Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi pengambilan keputusan ekonomis dalam pengelolaan usaha kecil, antara lain keputusan pengembangan pasar, penetapan harga dan lain-lain. Penyediaan informasi akuntansi bagi usaha kecil juga diperlukan khususnya untuk akses subsidi pemerintah dan akses tambahan modal bagi usaha kecil dari kreditur (bank). Kewajiban penyelenggaraan akuntansi bagi usaha kecil sebenarnya telah tersirat dalam Undang-undang usaha kecil no. 9 tahun 1995 dalam Undang-undang perpajakan.
Pemerintah maupun komunitas akuntansi telah menegaskan pentingnya pencatatan dan penyelenggaraan akuntansi bagi usaha kecil.Konsumsi daging ayam potong dimasyarakat cukup tinggi, karena harga ayam potong cukup rendah dibanding harga daging yang lain. Maka usaha peternakan ayam potong ini sangat baik untuk dikembangkan di masyarakat sebagaiu peluang  bisnis yang menjajikan. Maka oleh latar belakang tersebut penulis memberi judul laporan ini “Laporan Penelitian Usaha Ternak Ayam Broiler dan Sapi Ternak”.

1.2 Tujuan Penelitian
Membantu kita untuk belajar dan membuka bisnis usaha kecil dan menengah dalam memahami penerapan sistem akuntansi, karena penerapan sistem akuntansi sangat penting untuk membantu proses berjalanya suatu usaha kecil dan menengah .Bertujuan untuk ikut mengembangkan atau memahami ilmu pengetahuan, tentang usaha kecil dan menengah sebagai wujud nyata keterkaitan dunia perguruan tinggi dalam aspek pengabdian terhadap masyarakat khususnya usaha kecil dan menengah dalan dunia Praktis.

1.3 Manfaat Penelitian
Dapat digunakan sebagai masukan bagi para pelaku usaha kecil khususnya usaha ternak ayam untuk menerapkan sistem akuntansi di dalam sebuah bisnisnya dan dapat membantu dalam pembuatan laporan keuangan yang berguna sebagai dasar pengambilan keputusan.
              Kita dapat memahami atau memperdalam ilmu pengetahuan yang telah di dapat dalam sebelumnya di perkuliahan dan sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya, khususnya penelitian yang berkaitan dengan sistem akuntansi UKM .


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Teori
            1. Ayam
Daging ayam merupakan daging favorit di negara kita. Hampir 100% orang Indonesia suka makan daging ayam, maka dari itu merupakan peluang yang sangat bagus berbisnis ternak ayam potong. Dulu pada waktu flu burung melanda dunia, bisnis ini menjadi hancur. Sebab tidak ada yang berani makan daging ayam, sehingga banyak para peternak yang gulung tikar. Sekarang berhubung issu flu burung sudah tidak ada, kesempatan memulai bisnis ini menjadi bagus. Saatnya sekarang ini untuk memulai mumpung masi banyak kandang-kandang bekas yang sudah tidak dipakai oleh pemiliknya untuk dibeli dengan harga murah dibandingkan dengan membuat kandang baru yang tentu lebih mahal. Usaha ini biasanya dilakukan dengan sistem kerja sama dengan peternak pembibitan ayam potong. Sehingga anda tidak perlu repot-repot menyadiakan bibit, pakan dan obat-obatan, karena semua telah disiapkan oleh peternak pembibitan tadi. Dengan sistem kerja sama ini anda hanya menyiapkan kandang beserta alat-alat untuk pemeliharaan ayam potong dengan sistem bagi hasil 50%.

            2. Sapi
            Prospek penggemukan sapi potong cukup bagus sejalan dengan meningkatnya penduduk, maka kebutuhan protein hewani akan meningkat. Selain itu, dengan adanya pengurangan kuota impor sapi dari Australia, mendorong peternakan lokal menjadi trend dan banyak dilirik. Prospek lain yang mendorong adalah menguatnya isu lingkungan mendorong pemakaian pupuk dan perlakuan organik bagi tanaman meningkat (sapi penghasil utama pupuk organik dari hewan). Disamping itu trend harga sapi dari tahun ke tahun tidak pernah menurun, cenderung 5 – 8 % di atas rata-rata inflasi. Usaha ini diharapkan dapat mensuplai kebutuhan daging sapi lokal, regional dan nasional.

2.2 Penelitian Terpadu
Kemitraan Agribisnis Serta Pengaruhnya Terhadap Pendapatan Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging dan Penggemukan Sapi Potong (Studi Pada Kemitraan Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging dan Sapi Potong di Kota palembang). Tujuannya adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh faktor-faktor produksi terhadap pendapatan usaha ternak ayam ras pedaging dan sapi potong kemitraan (pola kontrak harga, pola kontrak upah, dan pola kerjasama manajemen) dan peternak mandiri, kemudian melihat perbedaan pendapatan antara kedua usaha ternak tersebut.

3.3 Kerangka Penelitian
Langkah-langkah yang dibutuhkan:
1.      Kriteria Lokasi Ternak Ayam
            Mencari lokasi yang tanahnya kering (bukan daerah persawahan) untuk menempatkan kandang dengan tujuan agar kandang tidak cepat rusak terutama kandang yang tiang-tiangnya terbuat dari bambu akan cepat rusak jika lokasi terletak pada tanah basah (karena kandang dari tiang bambu murah), namun jika tiang-tiang kandang terbuat dari kayu kelapa tidak masalah.
            Usahakan mencari kandang bekas untuk dibeli, sebab berarti pernah dipakai sehingga sudah diperhitungkan oleh pemilik sebelumnya bahwa lokasi kandang bagus. Perlu diketahui apa penyebab kandang bekas tadi berhenti dipakai untuk penanggulangan, tapi biasanya para peternak ayam potong yang menutup usahanya kebanyakan disebabkan oleh kasus flu burung. Jika ini penyebabnya maka kandang bekas tersebut baik untuk digunakan.
            Jika tidak menemukan kandang bekas, buatlah kandang untuk ukuran isi 4000 ekor ayam. Biasanya sudah ada tukang ahli dalam pembuatan kandang yang menawarkan jasa pembuatan kandang lengkap dengan peralatan tempat pakan, penghangat, tempat air minum, dll. Temui peternak pembibitan ayam potong untuk diajak kerja sama dengan sistem bagi hasil. Dengan sistem ini akan mempermudah dalam pengadaan semua yang dibutuhkan karena peternak pembibitan biasanya menyediakan kebutuhan-kebutuhan ternak yang lengkap dan tidak perlu repot-repot dalam pemasarannya karena biasanya mereka yang beli kembali hasil panen kemudian dihitung jumlah kebutuhan yang telah dihabiskan baru setelah itu keuntungan dibagi. untuk ukuran kandang isi 4000 ekor diisi dengan 3700.

2.      Kriteria Lokasi Ternak Sapi
                Lahan yang akan digunakan adalah lahan milik pribadi. Pengolahan lahan dilakukan selama dua bulan, sedangkan pembuatan kandang selama empat bulan. Rancangan usaha ini dimulai dari pengolahan lahan, pembuatan kandang, pembersihan kandang, pemeliharaan, panen dan pasca panen. Kegiatan usaha ini dilakukan untuk mengetahui jumlah dan efisiensi penggunaan waktu, dan modal yang dimiliki. Diharapkan usaha ini kedepannya dapat berjalan dengan lancar dan mampu bersaing didalam dan luar daerah dalam memenuhi kebutuan masyarakatnya. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya tidak perlu mendatangkan sapi dari luar daerah karena usaha ini mampu mencukupinya  Lokasi yang sesuai untuk penggemukan sapi harus memenuhi beberapa kriteria penting, diantaranya adalah :
a)      Bebas dari penyakit endemik, misalnya antraks
b)      Dekat dengan sumber air bersih
c)      Dekat dengan akses jalan raya
d)     Dekat dengan kebun hijauan makanan ternak (HMT), atau terdapat sumber pakan murah berupa limbah-limbah hasil industri pertanian
e)      Dekat dengan sumber bakalan dan pasar

3.      Tenaga Kerja
1.      Bagian Ternak Ayam
      Mencari pekerja yang bertugas mengurus pakan dan minuman ternak dan memelihara sesuai  Dengan cara yang benar dengan upah yang sesuai, untuk 3700 ekor ayam dibutuhkan 10 orang pekerja (setiap satu orang diupah Rp400.000,-). Dari 10 orang pekerja, akan dibagi untuk mengerjakan tugas yg berbeda” atau di tugaskan untuk memberi makan,merawat ayam,mengambil telor, mencatat keuntungan dan kerugian dengan sistem akutansi dan Kemudian usahakan untuk selalu datang mengontrol setiap hari walaupun hanya sebentar setiap sore pada waktu ternak diberi pakan.
2.      Bagian Ternak Sapi
        Tenaga kerja tetap yang akan dipekerjakan yaitu 4 orang, masing-masing menangani 10 ekor sapi. Tugas dan tanggungjawab pekerja kandang ini meliputi kegiatan penanganan sapi sehari-hari seperti pemberian pakan, membersihkan kandang, dan pengolahan limbah atau kotoran ternak. Upah yang diberikan sebesar Rp. 2000 perhari untuk tiap ekor sapi, atau setara dengan Rp.600.000 perbulan untuk setiap pekerja.












BAB III
METODE PENELITIAN

3.1   Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan metode deskriptif. Metode deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan sumber gejala yang terjadi pada situasi sekarang.

3.2  Ruang Lingkup
            Penelitian ini dilaksanakan di Perternakan Milik Bapak Maulid, yang melakukan usaha ternak ayam broiler dengan menerapkan hubungan kemintraan inti-plsama dan peternakan sapi potong. Perternakan Bapak Maulid berlokasi di Karang Anyar Bukit Baru Kota Palembang. Penelitian ini dibatasi pada analisi risiko yang meliputi analisi hasil yang di harapkan ( Expected Return ). Analisis Varian (variance). Analisis Simpangan Baku (Standard Advanced), Analisis Koefiesin Varian (coefficient variation), Analisis Metode nilai Standard (z=score) , dan analisis Metode Value at Risk (VaR).  Analisis hasil yang di terapkan (expected return). Analisis Varian (variance) . analisis simpangan baku (Standard Advanced), Analisis koefiesin Varia (coefficient variation)  digunakan uuntuk mengetahui besarnya tingkat risiko produksi berdasarkan tingkat pendapatan yang diperoleh Peternakan BapakMaulid. Analisis metode nilai standar ( z-score) digunakan untuk mengetahui besarnya tingkat probabilitas (peluang) kejadian sumber-sumber risiko produksi di Peternakan Bapak Maulid. Analisis metode Value at Risk (VaR) digunakan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat adanya sumber-sumber risiko produksi di Perternakan Bapak Maulid. Analisis metode value at Risl (VaR) dapat dipetakan ke dalam peta risiko sehingga dapat ditemukan alternatif manajemen resiko produksi yang dapat diterapkan oleh Perternakan Bapak Maulid.
            Penelitian dilakukan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh langsung dari peternakan Bapak Maulid, Berupa data hasil produksi ayam broiler dan sapi ternak selama 2 minggu produksi yaitu pada 19 September 2015. Data sekunder tersebut merupakan data pada saat Peternakan Bapak Maulid menjalin kerjasama kemitraan-inti plasma dengan pihak PT. Sumber Unggas Gemerlang ( PT. SUC) dan, karena pada saat ini Peternakan Bapak Maulid sudah menjalin kerja sama dengan perusahaan inti lain yaitu PT. Sumber intan Group (PT. SIG)
Selain itu , penelitian ini juga menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara dan dianalisis secara deskritif untuk menganaslis risiko produksi yang dihadapin oleh Pertenakan Bapak Maulid.

3.3  Populasi dan Sampel
1.      Ternak Ayam
            Dari penelitian ini disuatu peternakan ayam memiliki sedikit nya 4000-7000 ekor populasi ayam, dalam satu periode panen. Biasanya lama waktu panen ayam broiler atau jenis ayam pendaging berkisar 30 sampai 40 hari dengan bobot 1,5kg-2kg/ekor. Proses pemanenan hasil ternak dilakuan 1 mggu sekali dengan membagi waktu masuk bibit ayam dengan preode jarak satu minggu/seribu ekor.
2.      Ternak Sapi
      Bakalan sapi yang akan digunakan yaitu sapi lokal peranakan Simental atau Limousin. Dengan menggunakan kedua jenis sapi tersebut, diharapkan target pertambahan bobot badan harian (PBBH) bisa mencapai 0.7 ,- 1,1 kg. Sapi yang akan digemukkan berumur antara 1,5 sampai 2 tahun dengan rata-rata bobot badan antara 200-300 kg/ekor.

3.4  Teknik Pengambilan Sampel
1.      Observasi
Yaitu penulis melakukan pengamatan ke objek penelitian. Metode ini digunakan khususnya untuk menggali data-data yang berkaitan dengan cara-cara pemeliharaan ayam potong, kondisi, dan situasi lainnya.
2.      Interview
Yaitu penulis mengadakan wawancara atau tanya jawab serta langsung dengan pemilik peternakan atau orang-orang yang berkompeten dalam peternakan itu.

3.5 Teknik Analisa   
            Analisis usaha ternak digunakan untuk menghitung pendapatan usaha ternak serta Return/Cost (R/C) ratio,  Total pendapatan diperoleh dari total penerimaan dikurangi dengan total biaya dalam suatu proses produksi. Sedangkantotal penerimaan diperoleh dari produksi fisik dikalikan dengan harga produksi.Pendapatan usaha ternak merupakan selisih antara penerimaan dan semua biaya yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
           
Pd   =   TR-TC ........................................................................................................ (3.1)
Dimana :

Pd   =    Pendapatan usaha ternak
            TR  =    Total penerimaan
            TC  =    Total Biaya

Return/Cost (R/C) ratio adalah merupakan perbandingan antara total penerimaan dengan total biaya dengan rumusan sebagai berikut :

A     =   R/C .......................................................................................................... (3.2)
R     =   Py x
          YC    =   FC+ VC
A    =   Py x Y /(FC=VC)

Dimana :

A    =  R/C ratio
R    =  Penerimaan ( Revenue )
C    =  Biaya (Cost )
Py  =  Harga Output
Y   =  Output
C   =  Biaya Tetap ( Fixed cost )
VC =  Baiaya Variabel ( variable cost )

3.6   Operasional Variabel
1.      Bagian Ternak Ayam
A.      BIAYA TETAP (Pembulatan ke nilai desimal terdekat)
Penyusutan kandang pembesaran 1/30 x Rp 10.000.000,00        Rp. 333.350,00
Penyusutan tempat pakan 1/24 x Rp 1.000.000,00                      Rp.      41.650,00
Penyusutan tempat minum 1/24 x Rp 920.000,00                        Rp.      38.300,00
Penyusutan pemanas 1/30 x Rp 350.000,00                                 Rp.      11.650,00
Penyusutan terpal 1/6 x Rp 132.000,00                                        Rp.        22.000,00
Penyusutan peralatan lain-lain 1/12 x Rp 200.000,00                   Rp      463.600,00
B.      BIAYA VARIABEL
Pembelian DOC 1.000 ekor @ Rp 4.500,00                                  Rp   4.500.000,00
Pakan DOC sampai dengan umur 30 hari (complete feed)
21gram/ekor/hari x 30 hari x 1.000 ekor x Rp 6.150,00/kg            Rp   3.874.500,00
Pakan pembesaran umur 30 hari hingga panen (buatan sendiri) 60
gram/ekor/hari x 30 hari x 1.000 ekor x Rp 4.500,00/kg                Rp   8.100.000,00
Vaksin ND 3 kali dan gumboro 1 kali                                            Rp    136.000,00
Obat-obatan dan herbal                                                                  Rp     100.000,00
Pembelian gas 3 tabung x Rp 80.000,00/ tabung                           Rp     240.000,00
Pembelian sekam untuk litter 35 karung x Rp 3.000,00/karung     Rp     105.000,00
Listrik                                                                                             Rp     100.000,00
Biaya komunikasi dan lain-lain                                                      Rp     100.000,00
TOTAL BIAYA VARIABEL                                                      Rp 17.255.500,00
TOTAL BIAYA OPERASIONAL PER PERIODE = Total biaya tetap + Total biaya variable = Rp 463.600,00 + Rp 17.255.500,00 = Rp 17.719.100
C.      PENERIMAAN PER PERIODE
Penjualan ayam 950 ekor (mortalitas 5%) x Rp 24.000,00           Rp. 22.800.000,00
Penjualan kotoran ayam 40 karung x Rp 3.000,00                       Rp       120.000,00
TOTAL PENERIMAAN                                                            Rp   22.920.000,00
D.     KEUNTUNGAN
KEUNTUNGAN = Total penerimaan – Total biaya operasional
                              = Rp 22.920.000,00 – Rp 17. 255.500,00
                              = Rp 5.664.500,00
BONUS MORTALITAS = Rp 100,00 x ( 0.8 gr x 950 ekor) = Rp 76.000,00 FCR = 2430 kg : 760 kg  = 3.19.   FCR > 2,
Maka , BONUS FCR = Rp 100,00 x ( 0.8 gr x 950 ekor) = Rp 76.000,00
2.      Bagian Ternak Sapi
1.      Biaya Investasi Awal
Jumlah dana atau modal yang dibutuhkan untuk kegiatan usaha penggemukan ternak sapi potong berdasarkan rancangan kebutuhan 100  ekor sapi adalah sebagai berikut :
1.      Biaya Tetap
Pembuatan kandang sapi (Rp.1.500.000,-/ekor)            = Rp.    150.000.000,00
Penyusutan Kandang                                                      =Rp.            500.000,00 Penyusutan Peralatan                                                      =Rp.           200.000,00
                        Biaya Tetap                                                                     =Rp.    150.700.000,00
2.      Biaya Operasional
1.   Pengadaan/pembelian sapi jenis Lemousin dan Mental
      100 ekor x Rp 8.500.000                                              = Rp.   850.000.000,00
2.   Pakan untuk 3 bulan (Rp 2000,-/ekor/hari)                  = Rp.     54.360.000.00
3.   Vitamin, mineral dan obat cacing (1 paket)                 = Rp.       2.500.000,00
4.    Manajer / pimpinan : 1 x 3 bulan x 3.000.000            = Rp        9.000.000,00
5.    Pengawai : Rp 4.800.000,- x 3 bulan                          = Rp      14.400.000,00
6.    Anggota / pekerja : Rp 1.200.000,- x 3 bulan             = Rp.      3.600.000,00
Jumlah biaya operasional                                                   = Rp.   933.860.000,00
   Jumlah dana / modal yang diperlukan penggemukan ternak sapi potong selama satu periode produksi (3 bulan / 90 hari pertama) adalah sebesar Rp.933.860.000,-



3.      Biaya lain-lain
                        1. Biaya listrik & Telpon                                                     = Rp.      500.000,00
                        2. Transportasi                                                                     = Rp    1.500.000,00
                        Jumlah Biaya Lain-lain                                                       = Rp    2.000.000,00
                        Biaya Produksi   = Biaya Tetap + Biaya Operasional + Biaya Lain-lain    
                                                   = Rp.    150.700.000,- + Rp.  933.860.000,- +Rp.  2.000.000,-
                                                   = Rp.    1.086.560.000,-
2.      Penjualan dan Keuntungan
1.      Penjualan
รผ  Kenaikan bobot sampai satu priode penggemukan berdasarkan pengalaman mencapai 1 kg/hari.
รผ  Bobot awal ternak sapi saat diterima oleh kelompok tani, rata-rata diperkirakan 300 kg.
รผ  Bobot sapi saat dijual oleh kelompok tani/petani = 90 hari x 1 kg + 300 kg = 390 kg/ekor.
รผ  Bobot sapi seluruhnya (100 ekor) = 390 kg x 100 ekor =  39.000  kg
รผ  Harga 1 kg daging sapi yakni  Rp 30.000,00
รผ  Diperkirakan harga sapi saat penjualan sapi tersebut adalah = 39.000 kg  x Rp.30.000,00 = Rp. 1.170.000.000,00
            Setiap sapi menghasilkan 10 kg kotoran, sehingga selama periode penggemukan 90 hari   seekor sapi menghasilkan 900 kg kotoran dengan harga per kg Rp. 200. Total pendapatan dari hasil penjualan kotoran sapi  100 ekor x 900 kg x Rp 200,00 = Rp.18.000.000,-
Total Pendapatan = Rp. 1.170.000.000,00 + 18.000.000,00 = Rp. 1.188.000.000,00
Keuntungan
1.   Biaya Produksi                                                      = Rp. 1.069.100.000,00
2.   Total Pendapatan                                                  = Rp. 1.578.000.000,00
Keuntungan yang diperoleh = Penjualan –  Semua Biaya Produksi =          
Rp . Rp. 1.188.000.000,00 - Rp.   1.086.560.000,00  =         
Rp.  101.440.000,00
Jadi keuntungan yang diperoleh selama 3 bulan adalah Rp. 101.440.000,00 atau Rp. 33.813.333,00 untuk 1 bulan.
3.7              Jadwal Penelitian

Lokasi dan Waktu Penelitian.
Penelitian ini akan dilaksanakan dikabupaten kota palembang. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 2 minggu dengan rincian jadwal kegiatan dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Deskripsi Jadwal Kegiatan Penelitian
No
Jenis Kegiatan
September
Hari Ke
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4

1
Konsultasi Penyusunan Proposal
x
x
x














2
Seminar Proposal



x













3
Perbaikan Proposal



x
X












4
Penyusunan Kuisioner




X
x











5
Pengumpulan Data (Turun Lokasi Penelitian)






X
x
x








6
Tabulasi Dan Analisis Data









x
x






7
Penulisan Draft Skripsi











x





8
Konsultasi Tulisan Skripsi












x
x



9
Seminar Hasil














x


10
Pertanggungjawaban Skripsi















x







3.8          Anggota Penelitian
                       
Data Kelompok
Nama Assosiasi :  ASSOSIASI PEDAGANG DAN PETERNAK AYAM BROILER             DAN SAPI POTONG PALEMBANG”
            Jenis Usaha      : Budidaya ayam pedaging dan sapi potong
            Alamat              : Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Bukit Baru Kota Palembang
           
Susunan pengurus
KETUA                                              :           Prabowo Sutrasno Spd
SEKRETARIS                                   :           Intan Nuraini Lospita
BENDAHARA                                  :           Amelia Lestari Buana
SEKSI
LOGISTIK                                         :           Bambang Sudiarso
KESEHATAN                                    :           Puskewan Palembang
PERMODALAN DAN KRDIT        :           Moh.Roefi
PEMASARAN DAN HASIL                        :           Team HIMPULI (Himpuna Peternak Indonesia)

ANGGOTA  PENELITIAN :
ALDHITA RIZKI
DEVI WULANDARI
RISKA FITRIANI
RISTA AGUSTIN
WINDA PERMATA SARI











Pengurus
Ternak Ayam dan Ternak Sapi


Ketua                                                                                                              Sekretaris



Intan Nuraini Lospita
Prabowo Sutrasno Spd
546483773437                                                                                                457683665631737


  Petugas
                                                        Peternak Ayam


Nanang waspendik Spd
010326485488899959696