Bulan Juni 2007, Charice diundang ke demo rekaman untuk Ten
Songs/Productions, perusahaan musik di Stockholm, Swedia. Ia merekam
tujuh lagu - enam lagu lama dan satu lagu baru berjudul "Amazing".
Beberapa dari lagu-lagu ini juga direkam untuk albumnya di Filipina yang
judulnya diambil dari namanya sendiri, Charice.
Setelah videonya ketika ia menyanyikan lagu dari Dreamgirls "And I Am
Telling You I'm Not Going" menjadi hit di situs web Korea untuk berbagi
video, Charice diundang ke pertunjukan bakat di Korea Selatan, Star
King. Pada episodenya tanggal 13 Oktober 2007, ia menyanyikan "And I Am
Telling You I'm Not Going" dan "A Whole New World" bersama Kyuhyun dari
Super Junior.
Setelah melihat penampilannya di Star King melalui YouTube, Ellen
Degeneres mengundang Charice sebagai tamu di The Ellen Degeneres Show.
Untuk pertama kalinya Charice terbang ke Amerika Serikat dan menampilkan
dua lagu pada episode 19 Desember 2007 dalam acara tersebut - "I Will
Always Love You" dan "And I Am Telling You I'm Not Going".
Setelah kemunculannya di Ellen, Charice tampil kedua kalinya di Star
King di Korea Selatan sebagai "Penyanyi Asing Favorit" pada episode 28
Desember. Dia menyanyikan lagu dari Gloria Gaynor, "I Will Survive" dan
berduet dengan penyanyi Lena Park.
Charice pernah diundang ke MelacoƱang Palace pada bulan Januari 2008 di mana ia bertemu dan tampil di hadapan Presiden Filipina Gloria Macapagal-Arroyo.
Ia kembali ke dunia internasional tahun 2008 ketika ia menjadi tamu di
acara The Paul O'Grady Show episode 8 April di London, Inggris.
Selain itu ia juga muncul di drama komedi musikal Glee
dan berperan sebagai Sunshine Corazon. charice mempunyai album yang
sangat digemari para remaja yaitu = pyramid. charice juga pernah syuting
di Glee. Charice akan berduet dengan penyanyi muda dari Indonesia Tofan
taufani membawakan lagu I Will Always Love You.
Sabtu, 24 November 2012
charice - karier
Bulan Juni 2007, Charice diundang ke demo rekaman untuk Ten
Songs/Productions, perusahaan musik di Stockholm, Swedia. Ia merekam
tujuh lagu - enam lagu lama dan satu lagu baru berjudul "Amazing".
Beberapa dari lagu-lagu ini juga direkam untuk albumnya di Filipina yang
judulnya diambil dari namanya sendiri, Charice.
Setelah videonya ketika ia menyanyikan lagu dari Dreamgirls "And I Am Telling You I'm Not Going" menjadi hit di situs web Korea untuk berbagi video, Charice diundang ke pertunjukan bakat di Korea Selatan, Star King. Pada episodenya tanggal 13 Oktober 2007, ia menyanyikan "And I Am Telling You I'm Not Going" dan "A Whole New World" bersama Kyuhyun dari Super Junior.
Setelah melihat penampilannya di Star King melalui YouTube, Ellen Degeneres mengundang Charice sebagai tamu di The Ellen Degeneres Show. Untuk pertama kalinya Charice terbang ke Amerika Serikat dan menampilkan dua lagu pada episode 19 Desember 2007 dalam acara tersebut - "I Will Always Love You" dan "And I Am Telling You I'm Not Going".
Setelah kemunculannya di Ellen, Charice tampil kedua kalinya di Star King di Korea Selatan sebagai "Penyanyi Asing Favorit" pada episode 28 Desember. Dia menyanyikan lagu dari Gloria Gaynor, "I Will Survive" dan berduet dengan penyanyi Lena Park.
Charice pernah diundang ke MelacoƱang Palace pada bulan Januari 2008 di mana ia bertemu dan tampil di hadapan Presiden Filipina Gloria Macapagal-Arroyo. Ia kembali ke dunia internasional tahun 2008 ketika ia menjadi tamu di acara The Paul O'Grady Show episode 8 April di London, Inggris.
Selain itu ia juga muncul di drama komedi musikal Glee dan berperan sebagai Sunshine Corazon. charice mempunyai album yang sangat digemari para remaja yaitu = pyramid. charice juga pernah syuting di Glee. Charice akan berduet dengan penyanyi muda dari Indonesia Tofan taufani membawakan lagu I Will Always Love You.
Setelah videonya ketika ia menyanyikan lagu dari Dreamgirls "And I Am Telling You I'm Not Going" menjadi hit di situs web Korea untuk berbagi video, Charice diundang ke pertunjukan bakat di Korea Selatan, Star King. Pada episodenya tanggal 13 Oktober 2007, ia menyanyikan "And I Am Telling You I'm Not Going" dan "A Whole New World" bersama Kyuhyun dari Super Junior.
Setelah melihat penampilannya di Star King melalui YouTube, Ellen Degeneres mengundang Charice sebagai tamu di The Ellen Degeneres Show. Untuk pertama kalinya Charice terbang ke Amerika Serikat dan menampilkan dua lagu pada episode 19 Desember 2007 dalam acara tersebut - "I Will Always Love You" dan "And I Am Telling You I'm Not Going".
Setelah kemunculannya di Ellen, Charice tampil kedua kalinya di Star King di Korea Selatan sebagai "Penyanyi Asing Favorit" pada episode 28 Desember. Dia menyanyikan lagu dari Gloria Gaynor, "I Will Survive" dan berduet dengan penyanyi Lena Park.
Charice pernah diundang ke MelacoƱang Palace pada bulan Januari 2008 di mana ia bertemu dan tampil di hadapan Presiden Filipina Gloria Macapagal-Arroyo. Ia kembali ke dunia internasional tahun 2008 ketika ia menjadi tamu di acara The Paul O'Grady Show episode 8 April di London, Inggris.
Selain itu ia juga muncul di drama komedi musikal Glee dan berperan sebagai Sunshine Corazon. charice mempunyai album yang sangat digemari para remaja yaitu = pyramid. charice juga pernah syuting di Glee. Charice akan berduet dengan penyanyi muda dari Indonesia Tofan taufani membawakan lagu I Will Always Love You.
charice- awal karier
Charice lahir di Cabuyao, Laguna, Filipina. Bersama adik
laki-lakinya, Carl, ia dibesarkan sendiri oleh ibunya, Raquel, setelah
berpisah dengan ayahnya karena kekerasan dalam rumah tangga ketika
Charice berumur tiga tahun.
Untuk membantu keuangan keluarganya, ia mulai ikut kontes menyanyi amatir saat umurnya tujuh tahun, dari pertunjukan di Provinsi Laguna, tempat mereka tinggal, sampai ke beberapa kompetisi menyanyi di televisi. Kabarnya, ia telah mengikuti lebih dari 80 kontes menyanyi.
Pada tahun 2005, Charice mengikuti ABS-CBN's Little Big Star, sebuah pertunjukan bakat di Filipina yang mirip dengan American Idol. Tereliminasi setelah penampilan pertamanya, ia kemudian dipanggil kembali sebagai pesaing wildcard dan berhasil menjadi finalis. Meskipun ia selalu mendapatkan nilai yang tinggi di final, ia hanya menjadi juara 3.
Charice tampil beberapa kali di televisi lokal, tetapi ketenarannya mulai merosot setelah Little Big Star. Sampai tahun 2007 ia menarik perhatian dunia karena seseorang dengan nama samaran "FalseVoice" memunggah videonya di YouTube. Video itu menjadikannya fenomena di dunia maya.
Untuk membantu keuangan keluarganya, ia mulai ikut kontes menyanyi amatir saat umurnya tujuh tahun, dari pertunjukan di Provinsi Laguna, tempat mereka tinggal, sampai ke beberapa kompetisi menyanyi di televisi. Kabarnya, ia telah mengikuti lebih dari 80 kontes menyanyi.
Pada tahun 2005, Charice mengikuti ABS-CBN's Little Big Star, sebuah pertunjukan bakat di Filipina yang mirip dengan American Idol. Tereliminasi setelah penampilan pertamanya, ia kemudian dipanggil kembali sebagai pesaing wildcard dan berhasil menjadi finalis. Meskipun ia selalu mendapatkan nilai yang tinggi di final, ia hanya menjadi juara 3.
Charice tampil beberapa kali di televisi lokal, tetapi ketenarannya mulai merosot setelah Little Big Star. Sampai tahun 2007 ia menarik perhatian dunia karena seseorang dengan nama samaran "FalseVoice" memunggah videonya di YouTube. Video itu menjadikannya fenomena di dunia maya.
Charice Pempengco
Charmaine Clarice Relucio Pempengco (lahir di Laguna, Filipina, 10 Mei 1992;
umur 20 tahun), atau lebih dikenal sebagai Charice (singkatan dari dua
nama pertamanya), adalah seorang penyanyi internasional dari Filipina yang mulai dikenal melalui YouTube.
Saat ini dia sedang merekam debut albumnya dalam 3 bulan pertama pada tahun 2009. Album ini akan dirilis oleh perusahaan rekaman Warner Bros. dan akan diproduseri oleh gurunya, David Foster.
Saat ini dia sedang merekam debut albumnya dalam 3 bulan pertama pada tahun 2009. Album ini akan dirilis oleh perusahaan rekaman Warner Bros. dan akan diproduseri oleh gurunya, David Foster.
Ran - 2
Rayi dan Asta mulai bermain musik bersama sejak sekolah di SMA
Al-Izhar, Pondok Labu. Bersama teman-temannya, mereka sempat membentuk
band bernama F.R.D. (Funk Rap Disco) dan menjuarai berbagai lomba band
antar sekolah. Setelah lulus SMA, band ini vakum lantaran beberapa
personelnya melanjutkan studi ke luar negeri. Saat akan mengikuti
Indonesian Song Festival 2006 yang digelar stasiun televisi JakTV,
mereka pun menggaet Nino, adik kelas mereka untuk bergabung dalam sebuah
band. Lagu "Pandangan Pertama" berhasil meraih juara kedua pada
festival itu. Lagu ini pula yang mengenalkan RAN pada produser Dondy
Soedjono yang kemudian menyodorkan demo ini ke Universal Music
Indonesia. Akhir tahun 2007, RAN merilis album debut RAN For Your Life di bawah manajemen dan label Universal Music Indonesia.[1]
RAN yang hanya tampil bertiga kerap membawa additional player saat tampil langsung. Biasanya, mereka tampil bersebelas dengan dua gitar, dua keyboard, dua backing vokal, seorang drumer dan pemain perkusi. Yang sering tampil bareng mereka adalah Kopay (bas), Rama (drum), Abe (perkusi) dan Nina (keyboard).
Pada pertengahan Oktober 2011, grup musik ini masuk menjadi salah satu artis untuk mengisi album kompilasi dari grup band KLa Project berjudul A Tribute To KLa Project yang mengisi lagu Tentang Kita yang merupakan lagu pertama awal berjuang KLa Project di kancah musik indonesia.
RAN yang hanya tampil bertiga kerap membawa additional player saat tampil langsung. Biasanya, mereka tampil bersebelas dengan dua gitar, dua keyboard, dua backing vokal, seorang drumer dan pemain perkusi. Yang sering tampil bareng mereka adalah Kopay (bas), Rama (drum), Abe (perkusi) dan Nina (keyboard).
Pada pertengahan Oktober 2011, grup musik ini masuk menjadi salah satu artis untuk mengisi album kompilasi dari grup band KLa Project berjudul A Tribute To KLa Project yang mengisi lagu Tentang Kita yang merupakan lagu pertama awal berjuang KLa Project di kancah musik indonesia.
Ran
RAN merupakan grup musik asal Indonesia yang berdomisli di Jakarta. Grup musik ini dibentuk pada tahun 2006.
Anggotanya berjumlah 3 orang yaitu Rayi, Asta, dan Nino. Nama grup
musik ini diambil dari huruf depan ketiga personelnya. Album pertamanya
ialah For Your Life dirilis pada tahun 2008.
Raisa
Raisa Andriana (lahir di Indonesia, 6 Juni 1990; umur 22 tahun) adalah seorang penyanyi Indonesia. Ia mulai dikenal setelah membawakan lagu berjudul Serba Salah. Sebelum bernyanyi solo, Raisa merupakan vokalis band bentukan Kevin Aprilio bernama Andante.
Album Raisa yang bertajuk Self-Titled (2011) diproduksi dan dirilis oleh Solid Records dan Universal Music Indonesia. Produser album tersebut adalah 3 musisi muda dari band Indonesia, yaitu Asta Andoko (RAN), Ramadhan Handy (Soulvibe), dan Adrianto Ario Seto (Soulvibe), didukung oleh Nanda Oka dan Asta Andoko yang berlaku sebagai Executive Producer untuk Solid Records.
Album Raisa yang bertajuk Self-Titled (2011) diproduksi dan dirilis oleh Solid Records dan Universal Music Indonesia. Produser album tersebut adalah 3 musisi muda dari band Indonesia, yaitu Asta Andoko (RAN), Ramadhan Handy (Soulvibe), dan Adrianto Ario Seto (Soulvibe), didukung oleh Nanda Oka dan Asta Andoko yang berlaku sebagai Executive Producer untuk Solid Records.
rossa - karier 4
Rossa mengeluarkan album perdananya yang bertitel "Untuk Sahabatku" pada tahun 1988, tapi sayangnya penjualannya tidak memasuki hasil yang maksimal. Album kedua Rossa adalah Nada-Nada Cinta yang dirilis pada tahun 1998, dan mengeluarkan Hits singel Nada-Nada Cinta. Tahun 1999, album ketiga Rossa yang bertitel Tegar pun dirilis dengan singel yang sama seperti albumnya, Tegar. Kini dirilis pada tahun 2002, dan album Kembali
juga dirilis pada tahun 2006. Dari kelima album tersebut, Rossa
mengeluarkan banyak Hits. Tahun 2008, Rossa menjadi lead-artist di album
kompilasi Ost. Ayat-Ayat Cinta, dan menjadikannya album kedelapan dari Rossa. Terakhir, pada tahun 2008, Rossa mengeluarkan album kesembilannya yang bertitel Rossa
atau Self-Titled. Dari kesembilan albumnya (satu terbaik dan satu
bersama artis lain), Rossa sangat banyak mengeluarkan hits singel. Lagu
tersukses dari Rossa adalah Nada-Nada Cinta, "Malam Pertama", Pudar, Ayat-Ayat Cinta, Hati Yang Kau Sakiti, Terlanjur Cinta (feat. Pasha Ungu), dan Ku Menunggu". Di antara semua lagu tersebut, Nada-Nada Cinta adalah lagu terukses dari Rossa.
rossa - karier 3
Rossa menikah dengan Yoyo, anggota band Padi pada tanggal 18 Maret 2004. [9] Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai seorang anak laki-laki yang diberi nama Rizky Langit Ramadhan (lahir 3 Oktober 2006).[10]
Pernikahan mereka mendapat cobaan ketika di bulan April 2007 berhembus kabar Yoyo kepergok sedang bermesraan dengan seorang wanita yang berprofesi sebagai model di kota Surabaya.[11] Bahkan meski sempat berdamai di bulan Juni 2007,[12] namun belum ada tanda-tanda keluarga ini bakal bersatu lagi. Malah anak semata wayang mereka, Rizky dititipkan di rumah orang tua Rossa di Sumedang.[13]
Pernikahan Rossa dan Yoyo tidak bisa diselamatkan lagi. Pada 22 Juni 2009, Rossa mantap mengajukan gugatan cerai terhadap suaminya, Yoyo. Sidang pertama dilakukan pada 30 Juni 2009. Mereka dinyatakan bercerai pada 14 Juli 2009.
Pernikahan mereka mendapat cobaan ketika di bulan April 2007 berhembus kabar Yoyo kepergok sedang bermesraan dengan seorang wanita yang berprofesi sebagai model di kota Surabaya.[11] Bahkan meski sempat berdamai di bulan Juni 2007,[12] namun belum ada tanda-tanda keluarga ini bakal bersatu lagi. Malah anak semata wayang mereka, Rizky dititipkan di rumah orang tua Rossa di Sumedang.[13]
Pernikahan Rossa dan Yoyo tidak bisa diselamatkan lagi. Pada 22 Juni 2009, Rossa mantap mengajukan gugatan cerai terhadap suaminya, Yoyo. Sidang pertama dilakukan pada 30 Juni 2009. Mereka dinyatakan bercerai pada 14 Juli 2009.
rossa - karier
Nama Rossa mulai dikenal setelah merilis album pertama bertajuk Nada Nada Cinta (1995) tepatnya dirilis pada tanggal 27 Januari 1995 dengan lagu andalannya Nada Nada Cinta dan Meskipun Cinta. Keberhasilan "Nada Nada Cinta" diikuti album kedua yang berjudul Tegar (beredar awal tahun 2000) yang semakin melambungkan nama Rossa. Lagu "Tegar" juga menjadi theme song sinetron Suami, Istri, dan Dia arahan Putu Wijaya produksi Star Vision yang ditayangkan RCTI.
Rossa juga tampil sebagai wakil Indonesia di festival musik Vietnam My
Love, 26-29 Oktober 2000 di Hanoi. Meski sibuk menyanyi dan manggung,
Rossa berhasil menyelesaikan kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik (FISIP) Universitas Indonesia pada Februari 2002. Pada tahun yang sama, Rossa merilis album Kini (2002) yang masih didominasi lagu-lagu sendu seperti pada album-album sebelumnya. Pada album Kini, Rossa menyanyikan sembilan lagu karya sembilan pencipta lagu, termasuk Iszur Muchtar, Yovie Widianto, dan Melly Goeslaw. Pada tahun 2003, Rossa kembali merilis repackaged album Kini dengan lagu baru "Malam Pertama" ciptaan Melly Goeslaw yang mendapat double platinum pada tahun 2004.
Pada September 2005, Rossa merilis album bertajuk Kembali. Dalam album ini, terdapat sembilan lagu dan masih dengan konsep musik pop progresif. Ada sejumlah musisi yang terlibat di antaranya Icha Jikustik dan Lucky Element. Tak ketinggalan sang suami, Yoyo juga ikut membantu dalam mengaransemen lagu "Wanita Pilihan". Sebelum album dirilis pada bulan September 2005, dua lagu dalam album tersebut telah dijadikan soundtrack sinetron. Yang pertama lagu "Pudar" menjadi OST sinetron Doiku Beken (produksi MultiVision Plus untuk RCTI). Yang kedua, "Bicara Pada Bintang", untuk OST sinetron Pura-Pura Buta (produksi Soraya Intercine Films untuk Indosiar). Album ini menjagokan lagu "Aku Bukan Untukmu" dan "Pudar".[1] Baru tiga bulan dirilis, album Kembali telah mendapat plakat platinum.[2] Enam bulan kemudian, Rossa kembali diganjar double platinum untuk album Kembali. Bahkan single keduanya, "Pudar" yang diciptakan oleh adik bungsunya, Hendra Nurcahyo, membawa Rossa melanglang negara tetangga, Malaysia. Album tersebut kemudian dirilis di Malaysia pada 23 Mei 2005, di mana Rossa juga mengadakan pertunjukan di Planet Hollywood Malaysia dalam rangka promosi albumnya.[3]
Selama masa kehamilan Rizky, Rossa membuat album kompilasi bertajuk Yang Terpilih yang dirilis pada bulan Desember 2006. Dalam album kompilasi tersebut, Rossa memasang kembali hits-hits lawas seperti "Nada-Nada Cinta" karya Yongky Suwarno (1996), "Tegar" ciptaan Melly Goeslaw (1999), "Hati Yang Terpilih" dari kompilasi soundtrack Hati Yang Terpilih (2000), "Kini" ciptaan Yovie Widianto (2003), dan "Kembali" (2004). Tak lupa Rossa juga menyertakan tiga hits baru, "Cinta Tak Termiliki", "Terlalu Cinta" karya Yovie Widianto dan "Atas Nama Cinta" ciptaan Melly.[4] Meski rumah tangganya dirundung masalah, Rossa tetap bekerja profesional dengan merilis album Yang Terpilih di Malaysia pada 16 Mei 2007.[5]
Kiprah Rossa selalu phenomenal, pada awal tahun 2008 Rossa mengeluarkan single ost Ayat-Ayat Cinta yang berjudul sama yakni Ayat Ayat Cinta, lagu tersebut dengan cepat mencapai Penghargaan Platinum pada bulan Maret 2008. Original Soundtrack Ayat Ayat Cinta adalah album musik kompilasi yang dirilis 28 Februari 2008 oleh Trinity Optima Production dan menjadikannya sebagai album Soundtrack dari Rossa. Lagu yang dibawakannya menghasilkan 3 hits, yaitu Ayat-Ayat Cinta, Takdir Cinta dan Tercipta Untukmu (duet bersama UNGU). Sampai hari ini Album Ayat-Ayat Cinta terjual hampir 220.000 copy. Tahun 2009 lagu ini telah menjadi nominasi soundtrack film terbaik dalam Indonesia Movie Award 2009 serta mengantar Rossa meraih penyanyi luar Negara terbaik di Anugerah Industri Musik di Malaysia untuk kedua kalinya.
Akhirnya, impian Rossa untuk menggelar konser menjadi nyata. Pada 26 November 2008, bertempat di Jakarta Convention Center (JCC), ia menggelar konser dengan titel Persembahan Cinta. Di dalam konser ini, Rossa dibantu oleh Erwin Gutawa dan Jay Subiakto sebagai komposer. penjualan tiket pun ludes / sold out jauh sebelum hari H dan penonton pun terhanyut dengan suasana konser yang diaransemen oleh Erwin Gutawa Orchestra, mampu menghipnotis lebih dari 6000 penonton yang memadati Jakarta Hall Convention Center (JHCC)dan disiarkan oleh stasiun SCTV pada hari Jumat 28 November 2008.
Setelah hampir tiga tahun tidak mengeluarkan album, maka pada 14 Januari 2009, Rossa kembali merilis album terbarunya, self title Rossa. Yang menarik di album kelimanya ini, Yoyo, sang suami menyumbangkan satu lagu, “Terlanjur Cinta”. Lagu ini dijadikan sebagai lagu jagoan yang dinyanyikan secara duet dengan vokalis band Pasha Ungu.
Dalam rangka promosi album barunya self title Rossa; Rossa mengadakan konser mini, "Konser Cerita Cinta". Konser ini diadakan di 7 kota di Indonesia, Bandung (30 Mei 2009), Surabaya (6 Juni 2009), Palembang (13 Juni 2009), Bandung (20 Juni 2009), Padang (11 Juli 2009), Batam (17 Juli 2009) dan Medan (25 Juli 2009). Rossa secara eksklusif menampilkan 16 lagu pilihannya yang bercerita tentang pahit manisnya cinta lewat tembang-tembang hits seperti Nada-nada cinta, Tegar, Wanita Yang Kau Pilih, Pudar, Atas Nama Cinta, dan tentu saja Ayat-Ayat Cinta yang mencatat sukses luar biasa. Hits terbarunya Hey Ladies, Hati Yang Kau Sakiti, dan Tega dibawakan dengan apik dan tentunya kehadiran bintang tamu seperti Delon, Bams Samson memberikan nilai tersendiri pada pertunjukan Rossa kali ini.
Di antara sela-sela waktu konser mini yang berlangsung dari 30 Juni 2009 s.d 25 Juli 2009, Rossa juga mengadakan konser mini di Kuala Lumpur pada tanggal 27 Juli 2009 yang sukses ditonton 3000 orang penggemarnya. Sebelumnya, pada tanggal 26 Juli 2009 di Berjaya Mega Mall, Pahang Kuantan, Rossa mengadakan jumpa fans.
Untuk Karier selanjutnya, Rossa pada tahun 2010 mengadakan konser tunggal di Malaysia. Bertempat di Stadion Bukit Jalil, Malaysia pada tanggal 29 Mei 2010, Rossa menamakan konsernya, "Konser Melodi Cinta Rossa". Konser yang akan berlangsung 2 jam ini (mulai dari pukul 20.00 s.d 22.00) ditemani Ungu, ST12 dan bintang Malaysia, Aizat.Juga didukung oleh Permata Seni Choir, Permata Seni Muzik Tunas Budaya. Untuk pengarah musiknya, Rossa mempercayakan kepada Yovie Widyanto Orkestra dan tata tari oleh Jay Soebiyakto. Rossa menjanjikan konser ini akan berbeda dengan konser Persembahan Cinta di Indonesia sebelumnya. Konser tersebut disiarkan di stasiun TRANS TV Kamis, 17 Juni 20.00 WIB.
Rossa kembali merilis album 'Harmoni Jalinan Nada dan Cerita di Hard Rock Cafe, Jakarta, Senin (30/8/2010). Telah banyak lagu-lagu Rossa yang ikut menghiasi film dan sinetron Indonesia dan tak sedikit yang menjadi box office. Album "Harmoni : Jalinan Nada & Cerita" merupakan kompilasi original soundtrack dan theme song sinetron yang pernah dinyanyikan oleh Rossa. Dalam album kompilasi ini, terdapat 3 lagu baru, yaitu : ‘Memeluk Bulan’ diciptaan oleh Enda Ungu, digarap apik oleh Anto Hoed. Terdapat pula lagu ‘Jagad Khayalku’ ciptaan Titi DJ dengan Andi Rianto sebagai aransemen musiknya. Serta ‘Ku Menunggu’ karya composer muda Mery L.C
Di tahun 2011 Rossa menggelar konser tunggal bertajuk 'Harmoni Cinta' di Esplanade, Singapura pada 14 Oktober. Tempat ini adalah salah satu tempat prestisius di dunia, di mana setiap musisi memimpikan bisa tampil di sana.Konser tunggal bertajuk Harmoni Cinta Rossa itu terbilang sukses lantaran seluruh tiket konser habis terjual. Sejumlah selebritas Indonesia pun nampak hadir untuk menyaksikan penampilan wanita asal Sumedang, Jawa Barat itu. Rossa tampil memukau dengan membawakan sejumlah single andalannya seperti Tegar, Hati Yang Terpilih, Atas Nama Cinta, Kini, Ayat-Ayat Cinta, Hey Ladies, Hati Yang Kau Sakiti, Tega, Cerita Cinta, Pudar,Memeluk Bulan, dan Ku Menunggu dan disiarkan di stasiun televisi ANTV pada tanggal 29 oktober 2011 pukul 22.00-23.00
Pada tanggal 30 November 2011, Rossa meluncurkan sebuah album kompilasi terbaik yang diberi judul The Best of Rossa. Dengan album berisikan 14 lagu terbaik sepanjang kariernya itu, Rossa siap kembali menyapa fans yang sudah lama menunggu album tersebut. Lagu-lagu yang ada di album tersebut adalah lagu yang dipilih secara pribadi dan menjadi nomer satu di radio Indonesia. Peluncuran album tersebut di KFC Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2011). Lagu-lagu lama seperti 'Atas Nama Cinta', 'Ayat-Ayat Cinta', 'Tegar', 'Kini' bisa dinikmati kembali lewat album itu. Di antara 14 lagu itu, Rossa juga menaruh tiga lagu duet masing-masing 'Jangan Ada Dusta di Antara Kita' (duet dengan alm. Broery Marantika), 'Tak Sanggup Lagi' (ciptaan Icha 'Jikustik') dan 'One Night Lover' (hasil pertemanan Rossa dengan Joe Flizzow 'Too Phat').[6] Album ini hanya dijual di gerai KFC di seluruh Indonesia dan meraih plakat "Million Award" untuk penjualan lebih dari satu juta keping dalam waktu tujuh bulan. Rossa juga termasuk musisi yang sukses menjual albumnya di gerai KFC seperti Cinta Laura, Indah Dewi Pertiwi, Agnes Monica dan SM*SH.[7]
Ditahun 2012, Rossa[8] dikabarkan go internasional setelah posting fotonya bersama Russell Simmons. Seorang milyuner mantan suami dari Kimora Lee Simmons ini, merupakan bos besar dari Def Jam, sebuah label rekaman yang menaungi Rihanna, Jennifer Lopez, Ne-Yo, dan masih banyak lagi musisi terkenal. Foto kedua yang juga di-posting adalah foto dirinya bersama dengan Maxwell, seorang penyanyi beraliran R ‘n B.
Pada September 2005, Rossa merilis album bertajuk Kembali. Dalam album ini, terdapat sembilan lagu dan masih dengan konsep musik pop progresif. Ada sejumlah musisi yang terlibat di antaranya Icha Jikustik dan Lucky Element. Tak ketinggalan sang suami, Yoyo juga ikut membantu dalam mengaransemen lagu "Wanita Pilihan". Sebelum album dirilis pada bulan September 2005, dua lagu dalam album tersebut telah dijadikan soundtrack sinetron. Yang pertama lagu "Pudar" menjadi OST sinetron Doiku Beken (produksi MultiVision Plus untuk RCTI). Yang kedua, "Bicara Pada Bintang", untuk OST sinetron Pura-Pura Buta (produksi Soraya Intercine Films untuk Indosiar). Album ini menjagokan lagu "Aku Bukan Untukmu" dan "Pudar".[1] Baru tiga bulan dirilis, album Kembali telah mendapat plakat platinum.[2] Enam bulan kemudian, Rossa kembali diganjar double platinum untuk album Kembali. Bahkan single keduanya, "Pudar" yang diciptakan oleh adik bungsunya, Hendra Nurcahyo, membawa Rossa melanglang negara tetangga, Malaysia. Album tersebut kemudian dirilis di Malaysia pada 23 Mei 2005, di mana Rossa juga mengadakan pertunjukan di Planet Hollywood Malaysia dalam rangka promosi albumnya.[3]
Selama masa kehamilan Rizky, Rossa membuat album kompilasi bertajuk Yang Terpilih yang dirilis pada bulan Desember 2006. Dalam album kompilasi tersebut, Rossa memasang kembali hits-hits lawas seperti "Nada-Nada Cinta" karya Yongky Suwarno (1996), "Tegar" ciptaan Melly Goeslaw (1999), "Hati Yang Terpilih" dari kompilasi soundtrack Hati Yang Terpilih (2000), "Kini" ciptaan Yovie Widianto (2003), dan "Kembali" (2004). Tak lupa Rossa juga menyertakan tiga hits baru, "Cinta Tak Termiliki", "Terlalu Cinta" karya Yovie Widianto dan "Atas Nama Cinta" ciptaan Melly.[4] Meski rumah tangganya dirundung masalah, Rossa tetap bekerja profesional dengan merilis album Yang Terpilih di Malaysia pada 16 Mei 2007.[5]
Kiprah Rossa selalu phenomenal, pada awal tahun 2008 Rossa mengeluarkan single ost Ayat-Ayat Cinta yang berjudul sama yakni Ayat Ayat Cinta, lagu tersebut dengan cepat mencapai Penghargaan Platinum pada bulan Maret 2008. Original Soundtrack Ayat Ayat Cinta adalah album musik kompilasi yang dirilis 28 Februari 2008 oleh Trinity Optima Production dan menjadikannya sebagai album Soundtrack dari Rossa. Lagu yang dibawakannya menghasilkan 3 hits, yaitu Ayat-Ayat Cinta, Takdir Cinta dan Tercipta Untukmu (duet bersama UNGU). Sampai hari ini Album Ayat-Ayat Cinta terjual hampir 220.000 copy. Tahun 2009 lagu ini telah menjadi nominasi soundtrack film terbaik dalam Indonesia Movie Award 2009 serta mengantar Rossa meraih penyanyi luar Negara terbaik di Anugerah Industri Musik di Malaysia untuk kedua kalinya.
Akhirnya, impian Rossa untuk menggelar konser menjadi nyata. Pada 26 November 2008, bertempat di Jakarta Convention Center (JCC), ia menggelar konser dengan titel Persembahan Cinta. Di dalam konser ini, Rossa dibantu oleh Erwin Gutawa dan Jay Subiakto sebagai komposer. penjualan tiket pun ludes / sold out jauh sebelum hari H dan penonton pun terhanyut dengan suasana konser yang diaransemen oleh Erwin Gutawa Orchestra, mampu menghipnotis lebih dari 6000 penonton yang memadati Jakarta Hall Convention Center (JHCC)dan disiarkan oleh stasiun SCTV pada hari Jumat 28 November 2008.
Setelah hampir tiga tahun tidak mengeluarkan album, maka pada 14 Januari 2009, Rossa kembali merilis album terbarunya, self title Rossa. Yang menarik di album kelimanya ini, Yoyo, sang suami menyumbangkan satu lagu, “Terlanjur Cinta”. Lagu ini dijadikan sebagai lagu jagoan yang dinyanyikan secara duet dengan vokalis band Pasha Ungu.
Dalam rangka promosi album barunya self title Rossa; Rossa mengadakan konser mini, "Konser Cerita Cinta". Konser ini diadakan di 7 kota di Indonesia, Bandung (30 Mei 2009), Surabaya (6 Juni 2009), Palembang (13 Juni 2009), Bandung (20 Juni 2009), Padang (11 Juli 2009), Batam (17 Juli 2009) dan Medan (25 Juli 2009). Rossa secara eksklusif menampilkan 16 lagu pilihannya yang bercerita tentang pahit manisnya cinta lewat tembang-tembang hits seperti Nada-nada cinta, Tegar, Wanita Yang Kau Pilih, Pudar, Atas Nama Cinta, dan tentu saja Ayat-Ayat Cinta yang mencatat sukses luar biasa. Hits terbarunya Hey Ladies, Hati Yang Kau Sakiti, dan Tega dibawakan dengan apik dan tentunya kehadiran bintang tamu seperti Delon, Bams Samson memberikan nilai tersendiri pada pertunjukan Rossa kali ini.
Di antara sela-sela waktu konser mini yang berlangsung dari 30 Juni 2009 s.d 25 Juli 2009, Rossa juga mengadakan konser mini di Kuala Lumpur pada tanggal 27 Juli 2009 yang sukses ditonton 3000 orang penggemarnya. Sebelumnya, pada tanggal 26 Juli 2009 di Berjaya Mega Mall, Pahang Kuantan, Rossa mengadakan jumpa fans.
Untuk Karier selanjutnya, Rossa pada tahun 2010 mengadakan konser tunggal di Malaysia. Bertempat di Stadion Bukit Jalil, Malaysia pada tanggal 29 Mei 2010, Rossa menamakan konsernya, "Konser Melodi Cinta Rossa". Konser yang akan berlangsung 2 jam ini (mulai dari pukul 20.00 s.d 22.00) ditemani Ungu, ST12 dan bintang Malaysia, Aizat.Juga didukung oleh Permata Seni Choir, Permata Seni Muzik Tunas Budaya. Untuk pengarah musiknya, Rossa mempercayakan kepada Yovie Widyanto Orkestra dan tata tari oleh Jay Soebiyakto. Rossa menjanjikan konser ini akan berbeda dengan konser Persembahan Cinta di Indonesia sebelumnya. Konser tersebut disiarkan di stasiun TRANS TV Kamis, 17 Juni 20.00 WIB.
Rossa kembali merilis album 'Harmoni Jalinan Nada dan Cerita di Hard Rock Cafe, Jakarta, Senin (30/8/2010). Telah banyak lagu-lagu Rossa yang ikut menghiasi film dan sinetron Indonesia dan tak sedikit yang menjadi box office. Album "Harmoni : Jalinan Nada & Cerita" merupakan kompilasi original soundtrack dan theme song sinetron yang pernah dinyanyikan oleh Rossa. Dalam album kompilasi ini, terdapat 3 lagu baru, yaitu : ‘Memeluk Bulan’ diciptaan oleh Enda Ungu, digarap apik oleh Anto Hoed. Terdapat pula lagu ‘Jagad Khayalku’ ciptaan Titi DJ dengan Andi Rianto sebagai aransemen musiknya. Serta ‘Ku Menunggu’ karya composer muda Mery L.C
Di tahun 2011 Rossa menggelar konser tunggal bertajuk 'Harmoni Cinta' di Esplanade, Singapura pada 14 Oktober. Tempat ini adalah salah satu tempat prestisius di dunia, di mana setiap musisi memimpikan bisa tampil di sana.Konser tunggal bertajuk Harmoni Cinta Rossa itu terbilang sukses lantaran seluruh tiket konser habis terjual. Sejumlah selebritas Indonesia pun nampak hadir untuk menyaksikan penampilan wanita asal Sumedang, Jawa Barat itu. Rossa tampil memukau dengan membawakan sejumlah single andalannya seperti Tegar, Hati Yang Terpilih, Atas Nama Cinta, Kini, Ayat-Ayat Cinta, Hey Ladies, Hati Yang Kau Sakiti, Tega, Cerita Cinta, Pudar,Memeluk Bulan, dan Ku Menunggu dan disiarkan di stasiun televisi ANTV pada tanggal 29 oktober 2011 pukul 22.00-23.00
Pada tanggal 30 November 2011, Rossa meluncurkan sebuah album kompilasi terbaik yang diberi judul The Best of Rossa. Dengan album berisikan 14 lagu terbaik sepanjang kariernya itu, Rossa siap kembali menyapa fans yang sudah lama menunggu album tersebut. Lagu-lagu yang ada di album tersebut adalah lagu yang dipilih secara pribadi dan menjadi nomer satu di radio Indonesia. Peluncuran album tersebut di KFC Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2011). Lagu-lagu lama seperti 'Atas Nama Cinta', 'Ayat-Ayat Cinta', 'Tegar', 'Kini' bisa dinikmati kembali lewat album itu. Di antara 14 lagu itu, Rossa juga menaruh tiga lagu duet masing-masing 'Jangan Ada Dusta di Antara Kita' (duet dengan alm. Broery Marantika), 'Tak Sanggup Lagi' (ciptaan Icha 'Jikustik') dan 'One Night Lover' (hasil pertemanan Rossa dengan Joe Flizzow 'Too Phat').[6] Album ini hanya dijual di gerai KFC di seluruh Indonesia dan meraih plakat "Million Award" untuk penjualan lebih dari satu juta keping dalam waktu tujuh bulan. Rossa juga termasuk musisi yang sukses menjual albumnya di gerai KFC seperti Cinta Laura, Indah Dewi Pertiwi, Agnes Monica dan SM*SH.[7]
Ditahun 2012, Rossa[8] dikabarkan go internasional setelah posting fotonya bersama Russell Simmons. Seorang milyuner mantan suami dari Kimora Lee Simmons ini, merupakan bos besar dari Def Jam, sebuah label rekaman yang menaungi Rihanna, Jennifer Lopez, Ne-Yo, dan masih banyak lagi musisi terkenal. Foto kedua yang juga di-posting adalah foto dirinya bersama dengan Maxwell, seorang penyanyi beraliran R ‘n B.
Rossa
Rossa yang memiliki nama lengkap Sri Rossa Roslaina Handiyani (lahir di Sumedang, 9 Oktober 1978; umur 34 tahun) merupakan penyanyi Indonesia yang melejit lewat tembang-tembang sendunya seperti Nada-Nada Cinta, Tegar, Hati Yang Terpilih, Atas Nama Cinta, Kini, Ayat-Ayat Cinta, Hey Ladies, Hati Yang Kau Sakiti, Tega, Cerita Cinta, Pudar, Ayar Ayat Cinta,Tega, Memeluk Bulan,dan Ku Menunggu. Ia adalah mantan istri Yoyo, anggota band Padi Rossa bernaung dibawah label rumah produksi Musica Studios (Musica) Jakarta.
krisdsysnti - pengaruh
Krisdayanti dinobatkan sebagai salah satu dari "10 Biggest Asian Artists" oleh Channel V International pada tahun 2005.[94]
Ia menduduki posisi kelima dan menjadi satu-satunya penyanyi solo
Indonesia dalam daftar tersebut. Pada tahun 2006, Krisdayanti
dianugerahi penghargaan MTV Nokia Jukebox Music Is My Life untuk kategori penyanyi atas kontribusinya pada perkembangan musik Indonesia.[95] Pada pergelaran Anugerah Planet Muzik 2007 di Singapura, ia menerima "Anugerah Khas" atas pencapaiaan dan dedikasinya dalam industri musik.[96] Krisdayanti juga menempati daftar "99 Most Powerful Women in Indonesia" versi majalah Globe Asia edisi Oktober 2007.[97]
Dalam daftar tersebut ia berada di posisi ke-31, yang merupakan
peringkat tertinggi dari kalangan artis. Krisdayanti juga didaulat
sebagai salah satu dari "50 Penyanyi Indonesia Terbaik Sepanjang Masa"
oleh majalah Rolling Stone pada edisi Desember 2010.[98]
Krisdayanti telah merilis tidak kurang dari 18 album sepanjang kariernya, baik secara solo maupun duet, yang telah menelurkan banyak hit dan memberikannya beberapa penghargaan platinum.[19] Ia juga menjadi salah satu artis Indonesia yang paling sering menggelar konser, baik di dalam maupun luar negeri. Berkat popularitasnya tersebut, Krisdayanti merupakan penyanyi solo Indonesia termahal selama dekade 2000-an, bahkan majalah bisnis Swa pernah menulis bahwa penghasilannya dalam setahun jauh lebih besar dari Presiden Indonesia.[99] Menurut pengamat musik Bens Leo yang pernah menangani promosi albumnya, Krisdayanti pada masa kejayaannya menerima honor hingga lebih dari Rp 100 juta sekali tampil.[51] Media bahkan melaporkan Krisdayanti menerima bayaran lebih dari Rp 2 miliar saat tampil di Singapura pada tahun 2009.[72]
Krisdayanti merupakan tokoh yang menyebabkan populernya penggunaan istilah "diva" di Indonesia.[37] Gelar tersebut diberikan publik dan media kepada Krisdayanti setelah kesuksesannya menggelar konser tunggal pada tahun 2001. Mengenai pemberian julukan tersebut, seniman Guruh Soekarno Putra menilai bahwa Krisdayanti memang pantas menyandangnya.[100] Krisdayanti sendiri berpendapat: "Diva itu pemberian masyarakat. Kalau saya dianggap tidak lagi berinovasi, masyarakat berhak memberi apresiasi sebaliknya."[37] Selain gelar diva, kesuksesan Konser KD pada tahun 2001 dianggap sebagai salah satu tonggak kebangkitan industri pertunjukan musisi lokal di Indonesia.[101]
Kolaborasi Krisdayanti bersama Anang selama 13 tahun perjalanan rumah tangga mereka disebut-sebut sebagai duet suami-istri tersukses dalam sejarah musik Indonesia. Mereka disebut sebagai "ikon ideal keluarga selebriti" dan pernah didaulat sebagai "simbol keluarga harmonis nasional" oleh Departemen Kesehatan RI.[102][103] Krisdayanti berhasil mematahkan paradigma yang telah lama diyakini di industri hiburan Indonesia bahwa pernikahan di usia muda atau di puncak popularitas akan menghancurkan karier seorang artis. Meskipun menikah pada usia 21 tahun dan saat namanya sedang bersinar, Krisdayanti justru semakin berkibar di dunia hiburan setelah memiliki suami dan anak.[
Krisdayanti telah merilis tidak kurang dari 18 album sepanjang kariernya, baik secara solo maupun duet, yang telah menelurkan banyak hit dan memberikannya beberapa penghargaan platinum.[19] Ia juga menjadi salah satu artis Indonesia yang paling sering menggelar konser, baik di dalam maupun luar negeri. Berkat popularitasnya tersebut, Krisdayanti merupakan penyanyi solo Indonesia termahal selama dekade 2000-an, bahkan majalah bisnis Swa pernah menulis bahwa penghasilannya dalam setahun jauh lebih besar dari Presiden Indonesia.[99] Menurut pengamat musik Bens Leo yang pernah menangani promosi albumnya, Krisdayanti pada masa kejayaannya menerima honor hingga lebih dari Rp 100 juta sekali tampil.[51] Media bahkan melaporkan Krisdayanti menerima bayaran lebih dari Rp 2 miliar saat tampil di Singapura pada tahun 2009.[72]
Krisdayanti merupakan tokoh yang menyebabkan populernya penggunaan istilah "diva" di Indonesia.[37] Gelar tersebut diberikan publik dan media kepada Krisdayanti setelah kesuksesannya menggelar konser tunggal pada tahun 2001. Mengenai pemberian julukan tersebut, seniman Guruh Soekarno Putra menilai bahwa Krisdayanti memang pantas menyandangnya.[100] Krisdayanti sendiri berpendapat: "Diva itu pemberian masyarakat. Kalau saya dianggap tidak lagi berinovasi, masyarakat berhak memberi apresiasi sebaliknya."[37] Selain gelar diva, kesuksesan Konser KD pada tahun 2001 dianggap sebagai salah satu tonggak kebangkitan industri pertunjukan musisi lokal di Indonesia.[101]
Kolaborasi Krisdayanti bersama Anang selama 13 tahun perjalanan rumah tangga mereka disebut-sebut sebagai duet suami-istri tersukses dalam sejarah musik Indonesia. Mereka disebut sebagai "ikon ideal keluarga selebriti" dan pernah didaulat sebagai "simbol keluarga harmonis nasional" oleh Departemen Kesehatan RI.[102][103] Krisdayanti berhasil mematahkan paradigma yang telah lama diyakini di industri hiburan Indonesia bahwa pernikahan di usia muda atau di puncak popularitas akan menghancurkan karier seorang artis. Meskipun menikah pada usia 21 tahun dan saat namanya sedang bersinar, Krisdayanti justru semakin berkibar di dunia hiburan setelah memiliki suami dan anak.[
krisdayanti - citra
Sebagai penyanyi yang lahir dari panggung festival, kemampuan bernyanyi Krisdayanti sejak awal sudah terlatih secara otodidak.[83] Saroni Asikin, seorang jurnalis surat kabar Suara Merdeka,
menyatakan bahwa Krisdayanti "tak semata menjadi penyanyi dengan
kualitas vokal yang bagus, tapi juga seorang penghibur yang andal."[50] Melly Goeslaw
memuji penjiwaan Krisdayanti saat bernyanyi. Ia mengatakan:
"Krisdayanti adalah salah satu penyanyi Indonesia yang punya penghayatan
tinggi. Kalau teknik yang jago banyak banget. Tapi yang bisa menghayati
lagu sampai orang merinding ya salah satunya KD."[84] Penyanyi Mulan Jameela menyatakan bahwa Krisdayanti adalah penyanyi dengan karakter yang sangat kuat.[85] Sementara menurut Siti Nurhaliza, selain memiliki suara yang bagus Krisdayanti juga mahir berimprovisasi.[86] Pengaruh bermusik Krisdayanti datang dari penyanyi-penyanyi idolanya, yakni Madonna, Mariah Carey, dan Whitney Houston dari kalangan penyanyi internasional, serta penyanyi Indonesia seperti Titiek Puspa dan Vina Panduwinata.[87][88]
Meskipun berada dalam jalur musik pop, Krisdayanti memiliki kemampuan membawakan berbagai jenis musik, bahkan lintas genre seperti dangdut, keroncong, melayu.[55] Krisdayanti juga mampu menyanyikan lagu bertempo cepat maupun lambat dengan baik. Sebagian besar lagu-lagu Krisdayanti diciptakan oleh beragam musisi. Pencipta lagu yang paling sering ia ajak bekerja sama di antaranya Melly Goeslaw, yang melahirkan hit terpopuler Krisdayanti "Menghitung Hari".[15] Anang juga menciptakan hampir semua lagu duetnya bersama Krisdayanti. Anang mengatakan: "setiap aku bikin lagu duet selalu ada latar belakang sejarahnya. Mungkin itu yang membuat duet kami kuat."[89] Meskipun begitu, Krisdayanti masih menulis beberapa lagunya sendiri seperti "Ku Tak Sanggup" dan "Sayang" pada tahun 1998. Krisdayanti juga memproduseri sendiri beberapa albumnya seperti Sayang (1998) dan Mencintaimu (2000).[25]
Krisdayanti dikenal sebagai penghibur yang berpenampilan menarik dan mendapat julukan "Barbie Indonesia".[90] Ia menjelaskan: "Bagi saya, penampilan adalah masalah yang amat serius. Karena para penggemar sudah membayar mahal untuk menyaksikan setiap pertunjukan saya, sehingga mereka pantas mendapatkan yang terbaik dari saya. Saya memang membutuhkan dana cukup besar untuk menunjang penampilan, termasuk urusan make up." Penampilan Krisdayanti yang terus berubah sering menjadi tren di Indonesia. Ia merupakan artis yang mempopulerkan penggunaan wig, tato alis, dan penyambungan rambut.[91] Ia menjadi artis Indonesia pertama yang memiliki produk kosmetik sendiri, yakni PAC KD Line yang merupakan kerja sama dengan Martha Tilaar.[92] Untuk menyempurnakan penampilannya, Krisdayanti mengaku telah menjalani operasi plastik di beberapa bagian tubuhnya.
Meskipun berada dalam jalur musik pop, Krisdayanti memiliki kemampuan membawakan berbagai jenis musik, bahkan lintas genre seperti dangdut, keroncong, melayu.[55] Krisdayanti juga mampu menyanyikan lagu bertempo cepat maupun lambat dengan baik. Sebagian besar lagu-lagu Krisdayanti diciptakan oleh beragam musisi. Pencipta lagu yang paling sering ia ajak bekerja sama di antaranya Melly Goeslaw, yang melahirkan hit terpopuler Krisdayanti "Menghitung Hari".[15] Anang juga menciptakan hampir semua lagu duetnya bersama Krisdayanti. Anang mengatakan: "setiap aku bikin lagu duet selalu ada latar belakang sejarahnya. Mungkin itu yang membuat duet kami kuat."[89] Meskipun begitu, Krisdayanti masih menulis beberapa lagunya sendiri seperti "Ku Tak Sanggup" dan "Sayang" pada tahun 1998. Krisdayanti juga memproduseri sendiri beberapa albumnya seperti Sayang (1998) dan Mencintaimu (2000).[25]
Krisdayanti dikenal sebagai penghibur yang berpenampilan menarik dan mendapat julukan "Barbie Indonesia".[90] Ia menjelaskan: "Bagi saya, penampilan adalah masalah yang amat serius. Karena para penggemar sudah membayar mahal untuk menyaksikan setiap pertunjukan saya, sehingga mereka pantas mendapatkan yang terbaik dari saya. Saya memang membutuhkan dana cukup besar untuk menunjang penampilan, termasuk urusan make up." Penampilan Krisdayanti yang terus berubah sering menjadi tren di Indonesia. Ia merupakan artis yang mempopulerkan penggunaan wig, tato alis, dan penyambungan rambut.[91] Ia menjadi artis Indonesia pertama yang memiliki produk kosmetik sendiri, yakni PAC KD Line yang merupakan kerja sama dengan Martha Tilaar.[92] Untuk menyempurnakan penampilannya, Krisdayanti mengaku telah menjalani operasi plastik di beberapa bagian tubuhnya.
krisdayanti - karier 8
Pada awal tahun 2009, Krisdayanti meluncurkan album duet terakhirnya bersama Anang dengan judul Dilanda Cinta.[19]
Album ini hanya menampilkan satu lagu baru, "Dilanda Cinta", sementara
sisanya merupakan lagu-lagu duet lama mereka. Pada tahun yang sama,
Krisdayanti juga merilis album solo bertajuk Aku Wanita Biasa.[19] Album ini berisi beberapa lagu lama Krisdayanti yang direkam ulang dengan aransemen baru dari Andi Rianto,
serta dua lagu baru, "Aku Wanita Biasa" dan "Jangan Biarkan Cinta
Menangis". Bersamaan dengan peluncuran album tersebut, Krisdayanti
mempublikasikan buku keduanya bersama Alberthiene Endah yang diberi judul My Life, My Secret.
Dalam buku berformat memoar tersebut, Krisdayanti membuka rahasia
hidupnya yang tidak terekspos media seperti kecanduan narkoba dan
operasi plastik. Buku tersebut berhasil menjadi best-seller di Indonesia.[69] Krisdayanti juga menyumbangkan suaranya pada soundtrack film Ketika Cinta Bertasbih pada lagu "Menanti Cinta".[70]
Krisdayanti menggelar konser tunggal di Esplanade Concert Hall, Singapura dengan tajuk Krisdayanti Live at Esplanade pada 9 Mei 2009.[71] Konser yang bertempat di pusat kesenian terbesar Singapura tersebut terselenggara atas permintaan langsung oleh promotor di sana, Kevin Chin. Krisdayanti juga dilaporkan menerima bayaran sekelas penyanyi internasional yang tampil di Singapura. Konser tersebut berjalan sukses dengan iringan Magenta Combo Orchestra pimpinan Andi Rianto.[72] Di bawah payung KD Production, ia juga menggarap konser tunggal perdana Melly Goeslaw bertajuk Glow, Melly Goeslaw in Concert 2009 di Tennis Indoor Senayan.[73]
Sepulang ibadah umrah pada pertengahan Agustus 2009, Krisdayanti memutuskan untuk mengakhiri 13 tahun pernikahannya bersama Anang.[74] Perceraian mereka kemudian menjadi sorotan luas di media masa, terlebih dengan munculnya rumor perselingkuhan. Krisdayanti resmi menyandang status janda secara hukum pada 22 Oktober 2009 dan kedua anak dari pernikahan mereka diasuh oleh Anang.[75] Setelah bercerai dengan Anang, Krisdayanti dikabarkan menjalin hubungan dengan Raul Lemos, seorang pengusaha asal Timor Leste. Hubungan tersebut kembali menjadi kontroversi di media setelah diketahui ternyata Raul saat itu masih berstatus suami dari Silvalay Noor Athalia.[76]
Pada akhir tahun 2009, Krisdayanti merilis album duet bersama penyanyi Malaysia Siti Nurhaliza yang diberi judul CTKD: Canda, Tangis, Ketawa, Duka.[77] Meskipun kurang mendapat sambutan di Indonesia, album ini berhasil meraih kesuksesan di Malaysia dengan singel hit berjudul "Amarah". Pada pergelaran Anugerah Industri Muzik 2010 di Kuala Lumpur, Malaysia, Krisdayanti menerima dua penghargaan, yakni "Persembahan Vokal Berkumpulan Dalam Lagu" untuk duetnya bersama Siti Nurhaliza dalam lagu "Amarah" serta "Lagu Bahasa Melayu Terbaik Yang Dipersembahkan Oleh Artis Luar Negara" untuk lagu solonya "Aku Wanita Biasa".[78] Krisdayanti juga bekerja sama dengan Maia Estianty dalam singel berjudul "Kamu di Hatiku Selamanya". Lagu tersebut kemudian dimasukan ke dalam album mini bertajuk Cintaku Kan Selalu Menemanimu (2011) bersama tiga singel lainnya yaitu "Cintaku Kan Selalu Menemanimu", "Aku Pasti Kembali", serta kolaborasi bersama Yuni Shara dan Iis Dahlia, "Nurleila".[79]
Krisdayanti menikah dengan Raul Lemos pada tanggal 20 Maret 2011.[80] Pernikahan tersebut dikaruniai seorang putri bernama Ariannha Amora Lemos pada 5 September 2011.[81] Krisdayanti sempat menyatakan ia siap meninggalkan dunia hiburan dan menetap di Timor Leste sebagai seorang ibu rumah tangga. Namun, ia kemudian menarik pernyataan tersebut dan mengatakan bahwa ia ingin terus menyanyi sampai tua sepeti Titiek Puspa. Ia kembali ke dunia musik pada tahun 2012 dengan merekam sebuah lagu ciptaan Bebi Romeo berjudul "Pernah Denganmu". Lagu tersebut dimuat dalam album kompilasi bertajuk Bebi Romeo Mega Hits.
Krisdayanti menggelar konser tunggal di Esplanade Concert Hall, Singapura dengan tajuk Krisdayanti Live at Esplanade pada 9 Mei 2009.[71] Konser yang bertempat di pusat kesenian terbesar Singapura tersebut terselenggara atas permintaan langsung oleh promotor di sana, Kevin Chin. Krisdayanti juga dilaporkan menerima bayaran sekelas penyanyi internasional yang tampil di Singapura. Konser tersebut berjalan sukses dengan iringan Magenta Combo Orchestra pimpinan Andi Rianto.[72] Di bawah payung KD Production, ia juga menggarap konser tunggal perdana Melly Goeslaw bertajuk Glow, Melly Goeslaw in Concert 2009 di Tennis Indoor Senayan.[73]
Sepulang ibadah umrah pada pertengahan Agustus 2009, Krisdayanti memutuskan untuk mengakhiri 13 tahun pernikahannya bersama Anang.[74] Perceraian mereka kemudian menjadi sorotan luas di media masa, terlebih dengan munculnya rumor perselingkuhan. Krisdayanti resmi menyandang status janda secara hukum pada 22 Oktober 2009 dan kedua anak dari pernikahan mereka diasuh oleh Anang.[75] Setelah bercerai dengan Anang, Krisdayanti dikabarkan menjalin hubungan dengan Raul Lemos, seorang pengusaha asal Timor Leste. Hubungan tersebut kembali menjadi kontroversi di media setelah diketahui ternyata Raul saat itu masih berstatus suami dari Silvalay Noor Athalia.[76]
Pada akhir tahun 2009, Krisdayanti merilis album duet bersama penyanyi Malaysia Siti Nurhaliza yang diberi judul CTKD: Canda, Tangis, Ketawa, Duka.[77] Meskipun kurang mendapat sambutan di Indonesia, album ini berhasil meraih kesuksesan di Malaysia dengan singel hit berjudul "Amarah". Pada pergelaran Anugerah Industri Muzik 2010 di Kuala Lumpur, Malaysia, Krisdayanti menerima dua penghargaan, yakni "Persembahan Vokal Berkumpulan Dalam Lagu" untuk duetnya bersama Siti Nurhaliza dalam lagu "Amarah" serta "Lagu Bahasa Melayu Terbaik Yang Dipersembahkan Oleh Artis Luar Negara" untuk lagu solonya "Aku Wanita Biasa".[78] Krisdayanti juga bekerja sama dengan Maia Estianty dalam singel berjudul "Kamu di Hatiku Selamanya". Lagu tersebut kemudian dimasukan ke dalam album mini bertajuk Cintaku Kan Selalu Menemanimu (2011) bersama tiga singel lainnya yaitu "Cintaku Kan Selalu Menemanimu", "Aku Pasti Kembali", serta kolaborasi bersama Yuni Shara dan Iis Dahlia, "Nurleila".[79]
Krisdayanti menikah dengan Raul Lemos pada tanggal 20 Maret 2011.[80] Pernikahan tersebut dikaruniai seorang putri bernama Ariannha Amora Lemos pada 5 September 2011.[81] Krisdayanti sempat menyatakan ia siap meninggalkan dunia hiburan dan menetap di Timor Leste sebagai seorang ibu rumah tangga. Namun, ia kemudian menarik pernyataan tersebut dan mengatakan bahwa ia ingin terus menyanyi sampai tua sepeti Titiek Puspa. Ia kembali ke dunia musik pada tahun 2012 dengan merekam sebuah lagu ciptaan Bebi Romeo berjudul "Pernah Denganmu". Lagu tersebut dimuat dalam album kompilasi bertajuk Bebi Romeo Mega Hits.
krisdayanti - karier 7
Pada awal tahun 2006, Krisdayanti menggelar konser bertajuk 3 Diva bersama Titi DJ dan Ruth Sahanaya
di Plenary Hall, Jakarta Convention Center. Konser yang digagas oleh KD
Production bersama Erwin Gutawa dan Jay Subiyakto tersebut berhasil
mereguk sukses.[58] Kebersamaan mereka berlanjut dalam tur konser di tiga kota besar lainnya, Surabaya, Bandung, dan Denpasar.[59]
Setelah sukses di Indonesia, 3 Diva melesat di Malaysia. Konser mereka
dilangsungkan di Stadium Putra Bukit Jalil, Kuala Lumpur pada tanggal 25
Maret 2007.[60]
Setelah itu, 3 Diva bersama Erwin Gutawa dan Jay Subiyakto selalu
tampil bersama dalam berbagai kesempatan. 3 Diva kemudian juga
meluncurkan album kompilasi berjudul Semua Jadi Satu.
Album tersebut berisi lagu-lagu yang dibawakan mereka saat konser dan
menampilkan singel andalan "Semua Jadi Satu", sebuah lagu daur ulang
dari Malyda dan 2D.[61]
Krisdayanti memulai debut layar lebarnya pada tahun 2006 dengan membintangi film Jatuh Cinta Lagi. Dalam film garapan KD Production dan MPV Pictures tersebut, Krisdayanti berperan sebagai Lila dan dipasangkan dengan aktor Gary Iskak.[62] Untuk merayakan sepuluh tahun pernikahannya bersama Anang, Krisdayanti merilis album bertajuk Sepuluh Tahun Pertama. Album ini merupakan kompilasi lagu-lagu hit dari lima album duet mereka terdahulu dengan tambahan tiga buah lagu baru yaitu "Selalu Jatuh Cinta", "Tak Pernah Menyesal", dan "Cinta Bukan Kenangan".[18] Album ini didukung oleh musisi Addie MS, Bebi Romeo, dan Pongki Barata.[63]
Pada tahun 2007, Krisdayanti merilis album solo yang diberi judul namanya sendiri, Krisdayanti. Untuk album ini, ia merekrut Melly Goeslaw dan Anto Hoed sebagai produser.[64] "I'm Sorry Goodbye" dilepas sebagai singel utama dan berhasil menduduki posisi puncak tangga lagu di Indonesia. Meskipun demikian, album ini tidak berhasil menyamai kesuksesan album solo Krisdayanti terdahulu di Indonesia. Ia bahkan tidak memperoleh satupun penghargaan musik nasional. Krisdayanti justru memenangkan penghargaan "Artis Wanita Terbaik" pada Anugerah Planet Muzik 2008 yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia. Album ini juga laris di Malaysia dan mendapat penghargaan platinum untuk penjualan lebih dari 25.000 keping di negara tersebut.[65] Krisdayanti kembali bersatu dengan Ajai sebagai pasangan duet dalam lagu "Perlu Kamu" yang merupakan soundtrack film Malaysia berjudul 1957: Hati Malaya.[19]
Pada penghujung tahun 2007, hubungan 3 Diva bersama Erwin Gutawa dan Jay Subiyakto mulai retak. Pada saat itu, 3 Diva dikontrak oleh di Hotel Gran Melia, Jakarta untuk tampil pada malam pergantian tahun. Namun, pihak penyelenggara konser tidak berhasil mencapai kesepakatan dengan Erwin dan Jay. Konser 3 Diva saat itu dibantu oleh iringan musik Dian HP.[66] Beberapa hari setelah konser berlangsung, Erwin dan Jay melancarkan protes karena 3 Diva tampil tanpa menyertakan mereka. Menurut Erwin, 3 Diva adalah proyek milik bersama karena didirikan oleh lima orang, yakni Krisdayanti, Titi DJ, Ruth Sahanaya, Erwin Gutawa, dan Jay Subiyakto. Setelah berhari-hari konfrontasi lewat media, akhirnya 3 Diva dan Erwin-Jay mencapai kesepakatan. Sejak saat itu, Krisdayanti, Titi DJ, dan Ruth Sahanaya dapat terus menggunakan nama 3 Diva, namun tanpa campur-tangan Erwin Gutawa dan Jay Subiyakto.[67] Setelah perpisahan tersebut, mereka merilis album mini berformat CD multimedia bertajuk 3 Diva. Album tersebut berisi tiga lagu, yaitu "A Lotta Love", "Adilkah Ini Untukku", dan "Mencinta".[
Krisdayanti memulai debut layar lebarnya pada tahun 2006 dengan membintangi film Jatuh Cinta Lagi. Dalam film garapan KD Production dan MPV Pictures tersebut, Krisdayanti berperan sebagai Lila dan dipasangkan dengan aktor Gary Iskak.[62] Untuk merayakan sepuluh tahun pernikahannya bersama Anang, Krisdayanti merilis album bertajuk Sepuluh Tahun Pertama. Album ini merupakan kompilasi lagu-lagu hit dari lima album duet mereka terdahulu dengan tambahan tiga buah lagu baru yaitu "Selalu Jatuh Cinta", "Tak Pernah Menyesal", dan "Cinta Bukan Kenangan".[18] Album ini didukung oleh musisi Addie MS, Bebi Romeo, dan Pongki Barata.[63]
Pada tahun 2007, Krisdayanti merilis album solo yang diberi judul namanya sendiri, Krisdayanti. Untuk album ini, ia merekrut Melly Goeslaw dan Anto Hoed sebagai produser.[64] "I'm Sorry Goodbye" dilepas sebagai singel utama dan berhasil menduduki posisi puncak tangga lagu di Indonesia. Meskipun demikian, album ini tidak berhasil menyamai kesuksesan album solo Krisdayanti terdahulu di Indonesia. Ia bahkan tidak memperoleh satupun penghargaan musik nasional. Krisdayanti justru memenangkan penghargaan "Artis Wanita Terbaik" pada Anugerah Planet Muzik 2008 yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia. Album ini juga laris di Malaysia dan mendapat penghargaan platinum untuk penjualan lebih dari 25.000 keping di negara tersebut.[65] Krisdayanti kembali bersatu dengan Ajai sebagai pasangan duet dalam lagu "Perlu Kamu" yang merupakan soundtrack film Malaysia berjudul 1957: Hati Malaya.[19]
Pada penghujung tahun 2007, hubungan 3 Diva bersama Erwin Gutawa dan Jay Subiyakto mulai retak. Pada saat itu, 3 Diva dikontrak oleh di Hotel Gran Melia, Jakarta untuk tampil pada malam pergantian tahun. Namun, pihak penyelenggara konser tidak berhasil mencapai kesepakatan dengan Erwin dan Jay. Konser 3 Diva saat itu dibantu oleh iringan musik Dian HP.[66] Beberapa hari setelah konser berlangsung, Erwin dan Jay melancarkan protes karena 3 Diva tampil tanpa menyertakan mereka. Menurut Erwin, 3 Diva adalah proyek milik bersama karena didirikan oleh lima orang, yakni Krisdayanti, Titi DJ, Ruth Sahanaya, Erwin Gutawa, dan Jay Subiyakto. Setelah berhari-hari konfrontasi lewat media, akhirnya 3 Diva dan Erwin-Jay mencapai kesepakatan. Sejak saat itu, Krisdayanti, Titi DJ, dan Ruth Sahanaya dapat terus menggunakan nama 3 Diva, namun tanpa campur-tangan Erwin Gutawa dan Jay Subiyakto.[67] Setelah perpisahan tersebut, mereka merilis album mini berformat CD multimedia bertajuk 3 Diva. Album tersebut berisi tiga lagu, yaitu "A Lotta Love", "Adilkah Ini Untukku", dan "Mencinta".[
Krisdayanti - karier 6
Pada tahun 2003, Krisdayanti melepas album duet bersama Anang yang diberi judul Menuju Terang.[43] "Bila Cinta Tak Berdosa" dan "Rapuh" diusung sebagai singel andalan dari album tersebut. Menuju Terang
diterima cukup baik di pasaran, meskipun tidak menyamai sukses
album-album duet mereka terdahulu. Beberapa pengamat musik menilai
meskipun digarap lebih serius, album ini hanya merupakan pengulangan
album-album sebelumnya.[43] Pada tahun yang sama, Krisdayanti meluncurkan sebuah buku berjudul Seribu Satu KD yang ditulis oleh Alberthiene Endah.
Selain menceritakan pasang surut perjalanan kehidupan dan kariernya,
buku tersebut turut menampilkan foto-foto khusus Krisdayanti hasil
jepretan Darwis Triadi dan Jay Subiyakto. Krisdayanti mengatakan buku tersebut merupakan jembatan dengan para penggemarnya.[44]
Pada Anugerah Citra Kartini Indonesia 2003, Krisdayanti menerima penghargaan berupa pin emas dari Yayasan Citra Prestasi. Penghargaan tersebut diberikan karena prestasinya yang gemilang di bidang musik dengan tetap menyadari kodratnya sebagai seorang wanita.[45] Krisdayanti juga mendapat undangan untuk tampil pada perhelatan MTV Asia Awards 2003 di Singapura.[46] Krisdayanti turut terlibat dalam acara World Peace Music Awards—pertunjukan amal yang melibatkan para musisi dari berbagai negara—di Garuda Wisnu Kencana, Bali. Krisdayanti membawakan tiga lagu secara solo diiringi orkestra pimpinan Erwin Gutawa, serta berduet dengan Gloria Gaynor, penyanyi disko asal Amerika Serikat, dalam sebuah lagu berjudul "Together We Stand".[47]
Pada tahun 2004, Krisdayanti kembali merilis album solo bertajuk Cahaya yang diproduseri oleh Erwin Gutawa. Krisdayanti menambahkan unsur musik country dalam album tersebut dan menyajikan lebih banyak lagu-lagu dengan irama cepat dibanding tembang sendu yang sebelumnya menjadi cirinya.[48][49] Sejumlah hit meluncur sukses dari album ini seperti "Pilihlah Aku", "Cobalah Untuk Setia", dan "Mahadaya Cinta". Album ini laku sebanyak 160.000 kopi dalam dua hari setelah dilepas di pasaran.[50] Cahaya kemudian diganjar penghargaan triple platinum atas catatan penjualan lebih dari 450.000 kopi.[51] Melalui album ini, ia juga meraih dua penghargaan pada Anugerah Musik Indonesia yaitu "Album Pop Terbaik" dan "Karya Produksi Terbaik".[52] Krisdayanti juga memenangkan penghargaan "Artis Wanita Terbaik" pada ajang Anugerah Planet Muzik 2005 di Singapura.[19]
Sepanjang tahun 2004, Krisdayanti berhasil menyelenggarakan banyak konser di berbagai tempat, termasuk di luar negeri. Pada tanggal 27 Juni 2004, ia mengadakan konser tunggal bertajuk Cahaya KD di Suntec International Exhibition Convention Center, Singapura. Konser yang disponsori Janner Siahaan dengan CLAY Production tersebut berlangsung sukses.[53] Krisdayanti kemudian menggelar tur konser di enam kota besar di Indonesia, yaitu Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Solo, Denpasar, dan Bandung, dari tanggal 18 Juli hingga 3 Agustus 2004.[54] Ia juga mengadakan konser tunggal bertajuk KD Live in Tokyo di Aprico Hall, Tokyo, Jepang, pada tanggal 4 Desember 2004. Pada pertunjukan tersebut, selain membawakan lagu-lagunya yang sudah populer, Krisdayanti juga membawakan dua lagu berbahasa Jepang serta tembang dangdut dan keroncong.[55]
Krisdayanti menggelar konser tunggal keduanya bertajuk KD 1530 di Plenary Hall, Jakarta Convention Center pada tanggal 24 Maret 2005.[56] Konser tersebut dilaksanakan bertepatan dengan ulang tahun ke-30 Krisdayanti dan menandai 15 tahun kariernya sebagai penyanyi profesional. Seperti konser tunggalnya empat tahun silam, konser ini menggandeng Erwin Gutawa sebagai pengarah musik dan Jay Subiyakto sebagai penata artistik. Konser kali ini kembali menuai kesuksesan dan seluruh tiket yang disediakan habis terjual.[56]
Pada tahun 2005, Krisdayanti merilis singel berjudul "Can't Remember a Time" yang diciptakan oleh Diane Warren, komposer terkenal asal Amerika Serikat.[28] Lagu tersebut dimuat dalam album kompilasi bertajuk Diane Warren Presents Love Songs. Ia juga berduet bersama Melly Goeslaw dalam singel berjudul "Cinta" yang merupakan soundtrack film arahan sutradara Rudi Soedjarwo, Tentang Dia.[28] Krisdayanti merilis ulang album Cahaya dalam edisi khusus dengan empat lagu tambahan, salah satunya yaitu daur ulang dari lagu dangdut "Penasaran" ciptaan Rhoma Irama. Pada akhir tahun 2005, Krisdayanti membintangi sinetron Ramadan bertajuk Mukjizat Allah yang ditayangkan di Indosiar.
Pada Anugerah Citra Kartini Indonesia 2003, Krisdayanti menerima penghargaan berupa pin emas dari Yayasan Citra Prestasi. Penghargaan tersebut diberikan karena prestasinya yang gemilang di bidang musik dengan tetap menyadari kodratnya sebagai seorang wanita.[45] Krisdayanti juga mendapat undangan untuk tampil pada perhelatan MTV Asia Awards 2003 di Singapura.[46] Krisdayanti turut terlibat dalam acara World Peace Music Awards—pertunjukan amal yang melibatkan para musisi dari berbagai negara—di Garuda Wisnu Kencana, Bali. Krisdayanti membawakan tiga lagu secara solo diiringi orkestra pimpinan Erwin Gutawa, serta berduet dengan Gloria Gaynor, penyanyi disko asal Amerika Serikat, dalam sebuah lagu berjudul "Together We Stand".[47]
Pada tahun 2004, Krisdayanti kembali merilis album solo bertajuk Cahaya yang diproduseri oleh Erwin Gutawa. Krisdayanti menambahkan unsur musik country dalam album tersebut dan menyajikan lebih banyak lagu-lagu dengan irama cepat dibanding tembang sendu yang sebelumnya menjadi cirinya.[48][49] Sejumlah hit meluncur sukses dari album ini seperti "Pilihlah Aku", "Cobalah Untuk Setia", dan "Mahadaya Cinta". Album ini laku sebanyak 160.000 kopi dalam dua hari setelah dilepas di pasaran.[50] Cahaya kemudian diganjar penghargaan triple platinum atas catatan penjualan lebih dari 450.000 kopi.[51] Melalui album ini, ia juga meraih dua penghargaan pada Anugerah Musik Indonesia yaitu "Album Pop Terbaik" dan "Karya Produksi Terbaik".[52] Krisdayanti juga memenangkan penghargaan "Artis Wanita Terbaik" pada ajang Anugerah Planet Muzik 2005 di Singapura.[19]
Sepanjang tahun 2004, Krisdayanti berhasil menyelenggarakan banyak konser di berbagai tempat, termasuk di luar negeri. Pada tanggal 27 Juni 2004, ia mengadakan konser tunggal bertajuk Cahaya KD di Suntec International Exhibition Convention Center, Singapura. Konser yang disponsori Janner Siahaan dengan CLAY Production tersebut berlangsung sukses.[53] Krisdayanti kemudian menggelar tur konser di enam kota besar di Indonesia, yaitu Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Solo, Denpasar, dan Bandung, dari tanggal 18 Juli hingga 3 Agustus 2004.[54] Ia juga mengadakan konser tunggal bertajuk KD Live in Tokyo di Aprico Hall, Tokyo, Jepang, pada tanggal 4 Desember 2004. Pada pertunjukan tersebut, selain membawakan lagu-lagunya yang sudah populer, Krisdayanti juga membawakan dua lagu berbahasa Jepang serta tembang dangdut dan keroncong.[55]
Krisdayanti menggelar konser tunggal keduanya bertajuk KD 1530 di Plenary Hall, Jakarta Convention Center pada tanggal 24 Maret 2005.[56] Konser tersebut dilaksanakan bertepatan dengan ulang tahun ke-30 Krisdayanti dan menandai 15 tahun kariernya sebagai penyanyi profesional. Seperti konser tunggalnya empat tahun silam, konser ini menggandeng Erwin Gutawa sebagai pengarah musik dan Jay Subiyakto sebagai penata artistik. Konser kali ini kembali menuai kesuksesan dan seluruh tiket yang disediakan habis terjual.[56]
Pada tahun 2005, Krisdayanti merilis singel berjudul "Can't Remember a Time" yang diciptakan oleh Diane Warren, komposer terkenal asal Amerika Serikat.[28] Lagu tersebut dimuat dalam album kompilasi bertajuk Diane Warren Presents Love Songs. Ia juga berduet bersama Melly Goeslaw dalam singel berjudul "Cinta" yang merupakan soundtrack film arahan sutradara Rudi Soedjarwo, Tentang Dia.[28] Krisdayanti merilis ulang album Cahaya dalam edisi khusus dengan empat lagu tambahan, salah satunya yaitu daur ulang dari lagu dangdut "Penasaran" ciptaan Rhoma Irama. Pada akhir tahun 2005, Krisdayanti membintangi sinetron Ramadan bertajuk Mukjizat Allah yang ditayangkan di Indosiar.
krisdayanti-karier 5
Pada awal tahun 2000, Krisdayanti merilis album solo bertajuk Mencintaimu. Seperti album solo sebelumnya, Krisdayanti terjun langsung sebagai produser rekaman.[25]
Singel pertama dari album ini, "Mencintaimu", berhasil menjadi hit
besar dan menduduki peringkat pertama pada berbagai tangga lagu di
Indonesia. Kesuksesan tersebut berlanjut pada singel-singel berikutnya
seperti "Rembulan", "Jangan Pergi", "Yang Ku Mau". Album ini berhasil
membawa kemenangan Krisdayanti pada banyak ajang penghargaan. Pada ajang
Anugerah Musik Indonesia 2000,
Krisdayanti memperoleh dua penghargaan yaitu "Penyanyi Wanita Terbaik"
bidang pop progresif dan "Lagu Terbaik" bidang umum untuk "Mencintaimu".[26] Krisdayanti juga memborong kategori-kategori utama pada pergelaran perdana Anugerah Planet Muzik—ajang
perhargaan tingkat Asia Tenggara yang dirintis di Singapura—yaitu
"Artis Wanita Terbaik", "Album Terbaik", dan "Lagu Terbaik".[27] Penghargaan MTV Indonesia 2001 turut memberikan penghargaan "Most Favourite Female" kepada Krisdayanti.[19] Dari sisi komersial, Mencintaimu berhasil mencatat penjualan lebih dari 500.000 keping.[28]
Pada tanggal 27 Juni 2000, Krisdayanti melahirkan anak keduanya, seorang laki-laki, yang diberi nama Azriel Akbar Hermansyah.[29] Selepas melahirkan putranya, Krisdayanti kembali menggarap album duet bersama Anang. Album tersebut dirilis dipenghujung tahun 2000 dengan judul Makin Aku Cinta. Pada album duet kali ini, Krisdayanti mulai banyak terlibat dalam penggarapannya, termasuk menjadi produser bersama Anang.[30] Anang menciptakan hampir seluruh lagu, kecuali "Jangan Takut Bila" yang diciptakan oleh Andra Ramadhan. Musisi pendukung lain yang terlibat di antaranya Pongky, Denny Chasmala dan Andi Rianto.[30] Album duet ini kembali berhasil di pasaran dan memperoleh penghargaan platinum.[31] Krisdayanti dan Anang juga menggondol tiga piala Anugerah Musik Indonesia 2001 untuk kategori "Penyayi Duo/Group Terbaik", "Album Terbaik" dan "Lagu Terbaik".[32] Singel andalan album ini, "Makin Aku Cinta", juga dinobatkan sebagai "Lagu Terbaik" pada ajang Anugerah Planet Muzik 2002 di Singapura.[33]
Pada tanggal 20 September 2001, Krisdayanti menggelar konser tunggal perdananya bertajuk Konser KD di Plenary Hall, Jakarta Convention Center. Konser ini melibatkan Erwin Gutawa sebagai penata musik serta Jay Subiyakto sebagai penata seni.[34] Pergelaran yang juga disiarkan secara langsung oleh SCTV ini berlangsung sukses dan seluruh tiket konser habis terjual. Konser ini menjadi pertunjukan musik terbesar yang pernah digelar penyanyi wanita lokal pada saat itu.[35] Kesuksesan konser tersebut berlanjut dengan dirilisnya album live bertajuk Konser KD yang berisi lagu-lagu hasil rekaman konser. Album ini turut menambahkan sebuah lagu baru studio berjudul "Pengabdian Cinta" yang dijadikan singel utama.[36] Keberhasilan konser tunggal ini disebut-sebut sebagai titik puncak karier Krisdayanti sebagai penyanyi. Sejak saat itu, gelar Diva Pop Indonesia selalu melekat pada namanya.[37] Status tersebut makin terkokohkan dengan keikutsertaan Krisdayanti dalam konser bersama diva-diva Asia Tenggara bertajuk Diva SEA di Istora Gelora Bung Karno pada 8 November 2001. Pertunjukan tersebut menampilkan Krisdayanti sebagai wakil Indonesia bersama Vina Panduwinata dan Titi DJ; Siti Nurhaliza, Sheila Majid, dan Fauziah Latiff sebagai wakil Malaysia; serta Kuh Ledesma sebagai wakil Filipina.[38]
Selain sukses dalam dunia musik, pada periode ini Krisdayanti juga semakin melambung sebagai aktris. Krisdayanti membintangi dua judul sinetron yang ditayangkan stasiun SCTV, yaitu Terpesona (2000) dan Mencintaimu (2001).[39] Pada bulan Ramadan 2002, Krisdayanti dipasangkan bersama Anjasmara dalam sinetron Doa dan Anugerah yang tayang di Indosiar.[40] Tayangan ini berhasil mengulang sukses Doaku Harapanku dan kembali dibuatkan sekuelnya pada Ramadan tahun berikutnya. Melalu sinetron-sinetron tersebut ia dua kali dinominasikan sebagai "Aktris Terfavorit" pada ajang Panasonic Awards, yaitu pada tahun 2000 dan 2003. Pada tahun 2002, Krisdayanti juga dikontrak oleh Trans TV untuk memandu programnya sendiri bertajuk KD Show.[41] Acara tersebut berhasil menjadi salah satu tayangan unggulan Trans TV hingga tahun 2004.
Pada tanggal 27 Juni 2000, Krisdayanti melahirkan anak keduanya, seorang laki-laki, yang diberi nama Azriel Akbar Hermansyah.[29] Selepas melahirkan putranya, Krisdayanti kembali menggarap album duet bersama Anang. Album tersebut dirilis dipenghujung tahun 2000 dengan judul Makin Aku Cinta. Pada album duet kali ini, Krisdayanti mulai banyak terlibat dalam penggarapannya, termasuk menjadi produser bersama Anang.[30] Anang menciptakan hampir seluruh lagu, kecuali "Jangan Takut Bila" yang diciptakan oleh Andra Ramadhan. Musisi pendukung lain yang terlibat di antaranya Pongky, Denny Chasmala dan Andi Rianto.[30] Album duet ini kembali berhasil di pasaran dan memperoleh penghargaan platinum.[31] Krisdayanti dan Anang juga menggondol tiga piala Anugerah Musik Indonesia 2001 untuk kategori "Penyayi Duo/Group Terbaik", "Album Terbaik" dan "Lagu Terbaik".[32] Singel andalan album ini, "Makin Aku Cinta", juga dinobatkan sebagai "Lagu Terbaik" pada ajang Anugerah Planet Muzik 2002 di Singapura.[33]
Pada tanggal 20 September 2001, Krisdayanti menggelar konser tunggal perdananya bertajuk Konser KD di Plenary Hall, Jakarta Convention Center. Konser ini melibatkan Erwin Gutawa sebagai penata musik serta Jay Subiyakto sebagai penata seni.[34] Pergelaran yang juga disiarkan secara langsung oleh SCTV ini berlangsung sukses dan seluruh tiket konser habis terjual. Konser ini menjadi pertunjukan musik terbesar yang pernah digelar penyanyi wanita lokal pada saat itu.[35] Kesuksesan konser tersebut berlanjut dengan dirilisnya album live bertajuk Konser KD yang berisi lagu-lagu hasil rekaman konser. Album ini turut menambahkan sebuah lagu baru studio berjudul "Pengabdian Cinta" yang dijadikan singel utama.[36] Keberhasilan konser tunggal ini disebut-sebut sebagai titik puncak karier Krisdayanti sebagai penyanyi. Sejak saat itu, gelar Diva Pop Indonesia selalu melekat pada namanya.[37] Status tersebut makin terkokohkan dengan keikutsertaan Krisdayanti dalam konser bersama diva-diva Asia Tenggara bertajuk Diva SEA di Istora Gelora Bung Karno pada 8 November 2001. Pertunjukan tersebut menampilkan Krisdayanti sebagai wakil Indonesia bersama Vina Panduwinata dan Titi DJ; Siti Nurhaliza, Sheila Majid, dan Fauziah Latiff sebagai wakil Malaysia; serta Kuh Ledesma sebagai wakil Filipina.[38]
Selain sukses dalam dunia musik, pada periode ini Krisdayanti juga semakin melambung sebagai aktris. Krisdayanti membintangi dua judul sinetron yang ditayangkan stasiun SCTV, yaitu Terpesona (2000) dan Mencintaimu (2001).[39] Pada bulan Ramadan 2002, Krisdayanti dipasangkan bersama Anjasmara dalam sinetron Doa dan Anugerah yang tayang di Indosiar.[40] Tayangan ini berhasil mengulang sukses Doaku Harapanku dan kembali dibuatkan sekuelnya pada Ramadan tahun berikutnya. Melalu sinetron-sinetron tersebut ia dua kali dinominasikan sebagai "Aktris Terfavorit" pada ajang Panasonic Awards, yaitu pada tahun 2000 dan 2003. Pada tahun 2002, Krisdayanti juga dikontrak oleh Trans TV untuk memandu programnya sendiri bertajuk KD Show.[41] Acara tersebut berhasil menjadi salah satu tayangan unggulan Trans TV hingga tahun 2004.
krisdayanti - karier 4
Pada tanggal 22 Agustus 1996, Krisdayanti menikah muda dengan Anang Hermansyah, seorang penyanyi rock asal Jember, setelah berpacaran selama hampir lima tahun.[16] Untuk membiayai pernikahan tersebut, mereka berdua mencoba membuat demo album duet. Produser Handy Wijaya ternyata tertarik dengan demo tersebut dan bersedia memodali pernikahan mereka.[17] Album duet perdana Krisdayanti dan Anang dirilis dengan judul Cinta. Sebanyak 1.000 keping pertama album tersebut diberikan sebagai kado untuk undangan yang datang ke pernikahan mereka.[17] Album tersebut meledak di pasaran dan dilaporkan terjual hingga satu juta kopi.[18]
Banyak hit yang lahir dari album ini seperti "Cinta", "Berartinya
Dirimu", "Di Hati", dan "Dua Hati". Krisdayanti dan Anang juga berhasil
meraih penghargaan "Album Pop Terbaik" pada Anugerah Musik Indonesia 1997.[19]
Sepanjang tahun 1996 dan 1997, karier Krisdayanti di layar kaca juga semakin bersinar. Ia tampil dalam sinetron Istana Impian produksi Multivision Plus yang tayang di Indosiar. Krisdayanti kemudian juga terlibat dalam sinetron Abad 21 di RCTI dan Istri Pilihan di Indosiar. Perannya dalam kedua sinetron tersebut mengantarkannya pada nominasi "Pemeran Wanita Terbaik" pada Festival Sinetron Indonesia pada tahun 1996 dan 1997.[1] Singel soundtrack Abad 21 berjudul "Kau dan Aku" yang direkam oleh Krisdayanti juga berhasil meraih popularitas. Krisdayanti merupakan salah satu dari "6 wanita paling berkilau di televisi tahun 1996" versi tabloid Bintang Indonesia.[1]
Kesuksesan duet Krisdayanti bersama Anang berlanjut di album berikutnya berjudul Kasih yang diluncurkan pada tahun 1997. Dengan mengangkat singel pertama berjudul "Demi Cinta", album ini kembali laku di pasaran dan diganjar penghargaan double platinum.[13] Pada tahun yang sama, Krisdayanti kembali mengikuti kompetisi Asia Bagus di Odaiba, Jepang, kali ini untuk diadu bersama para pemenang lainnya. Ia pun kembali tampil sebagai juara dan dinobatkan sebagai The Best of Asia Bagus.[13]
Krisdayanti melahirkan anak pertamanya, seorang perempuan, yang diberi nama Titania Aurelie Nurhermansyah pada 10 Juli 1998. Untuk merayakan kelahiran putrinya, Krisdayanti merilis album duet bersama Anang yang diberi tajuk Buah Hati. Album ini mengusung singel berjudul "Timang-Timang" yang video klipnya digarap di rumah mereka bersama sang bayi.[20] Semasa kehamilannya, Krisdayanti juga membuat album solo bertajuk Sayang.[15] Untuk pertama kalinya, Krisdayanti memproduseri sendiri albumnya dan turut menulis dua buah lagu. Ia juga dibantu oleh beberapa musisi seperti Melly Goeslaw, Oppie Andaresta, Ari Bias, termasuk suaminya sendiri, Anang. Album ini mencetak sukses besar dengan singel hit "Menghitung Hari". Album ini kemudian diganjar penghargaan double platinum atas keberhasilan penjualannya di Indonesia.[13]
Sayang juga berhasil melambungkan nama Krisdayanti di Asia Tenggara. Berkat popularitas "Menghitung Hari", Warner Music Malaysia kemudian juga meluncurkan edisi khusus album tersebut yang diberi judul Menghitung Hari.[21] Dalam versi rilisan ulang tersebut terdapat dua lagu baru ciptaan musisi lokal Malaysia, yaitu "Jangan Biarkan" serta "Hati Ini Telah Dilukai" yang dibawakan berduet dengan Ajai, penyanyi terkenal Malaysia. Krisdayanti juga diundang ke negara tersebut untuk melakukan promosi dan menggelar konser di Putra World Trade Center, Kuala Lumpur.[22] Pada Anugerah Industri Muzik 1999—ajang penghargaan musik tertinggi Malaysia—Krisdayanti berhasil memperoleh penghargaan "Album Indonesia Terbaik". Ia juga dianugerahi penghargaan "Most Wanted Female Artist" dan "Most Wanted Indonesian Video" oleh MTV Asia Tenggara.[13]
Krisdayanti kembali ke dunia seni peran dengan membintangi sinetron berjudul Doaku Harapanku bersama aktor Dicky Wahyudi pada bulan Ramadan tahun 1998.[23] Ia juga merilis singel "Doaku Harapanku" yang dijadikan sebagai soundtrack sinetron tersebut. Sinetron ini mendulang sukses besar dengan perkiraan penonton lebih dari 80 juta orang.[23] Tayangan ini juga menjadi pelopor sinetron-sinetron Ramadan di Indonesia pada tahun-tahun berikutnya. Doaku Harapanku juga terpilih menjadi salah satu dari "20 Sinetron Paling Fenomenal" versi tabloid Bintang Indonesia.[24] Krisdayanti kemudian menggarap sekuel sinetron tersebut pada bulan Ramadan 1999.
Sepanjang tahun 1996 dan 1997, karier Krisdayanti di layar kaca juga semakin bersinar. Ia tampil dalam sinetron Istana Impian produksi Multivision Plus yang tayang di Indosiar. Krisdayanti kemudian juga terlibat dalam sinetron Abad 21 di RCTI dan Istri Pilihan di Indosiar. Perannya dalam kedua sinetron tersebut mengantarkannya pada nominasi "Pemeran Wanita Terbaik" pada Festival Sinetron Indonesia pada tahun 1996 dan 1997.[1] Singel soundtrack Abad 21 berjudul "Kau dan Aku" yang direkam oleh Krisdayanti juga berhasil meraih popularitas. Krisdayanti merupakan salah satu dari "6 wanita paling berkilau di televisi tahun 1996" versi tabloid Bintang Indonesia.[1]
Kesuksesan duet Krisdayanti bersama Anang berlanjut di album berikutnya berjudul Kasih yang diluncurkan pada tahun 1997. Dengan mengangkat singel pertama berjudul "Demi Cinta", album ini kembali laku di pasaran dan diganjar penghargaan double platinum.[13] Pada tahun yang sama, Krisdayanti kembali mengikuti kompetisi Asia Bagus di Odaiba, Jepang, kali ini untuk diadu bersama para pemenang lainnya. Ia pun kembali tampil sebagai juara dan dinobatkan sebagai The Best of Asia Bagus.[13]
Krisdayanti melahirkan anak pertamanya, seorang perempuan, yang diberi nama Titania Aurelie Nurhermansyah pada 10 Juli 1998. Untuk merayakan kelahiran putrinya, Krisdayanti merilis album duet bersama Anang yang diberi tajuk Buah Hati. Album ini mengusung singel berjudul "Timang-Timang" yang video klipnya digarap di rumah mereka bersama sang bayi.[20] Semasa kehamilannya, Krisdayanti juga membuat album solo bertajuk Sayang.[15] Untuk pertama kalinya, Krisdayanti memproduseri sendiri albumnya dan turut menulis dua buah lagu. Ia juga dibantu oleh beberapa musisi seperti Melly Goeslaw, Oppie Andaresta, Ari Bias, termasuk suaminya sendiri, Anang. Album ini mencetak sukses besar dengan singel hit "Menghitung Hari". Album ini kemudian diganjar penghargaan double platinum atas keberhasilan penjualannya di Indonesia.[13]
Sayang juga berhasil melambungkan nama Krisdayanti di Asia Tenggara. Berkat popularitas "Menghitung Hari", Warner Music Malaysia kemudian juga meluncurkan edisi khusus album tersebut yang diberi judul Menghitung Hari.[21] Dalam versi rilisan ulang tersebut terdapat dua lagu baru ciptaan musisi lokal Malaysia, yaitu "Jangan Biarkan" serta "Hati Ini Telah Dilukai" yang dibawakan berduet dengan Ajai, penyanyi terkenal Malaysia. Krisdayanti juga diundang ke negara tersebut untuk melakukan promosi dan menggelar konser di Putra World Trade Center, Kuala Lumpur.[22] Pada Anugerah Industri Muzik 1999—ajang penghargaan musik tertinggi Malaysia—Krisdayanti berhasil memperoleh penghargaan "Album Indonesia Terbaik". Ia juga dianugerahi penghargaan "Most Wanted Female Artist" dan "Most Wanted Indonesian Video" oleh MTV Asia Tenggara.[13]
Krisdayanti kembali ke dunia seni peran dengan membintangi sinetron berjudul Doaku Harapanku bersama aktor Dicky Wahyudi pada bulan Ramadan tahun 1998.[23] Ia juga merilis singel "Doaku Harapanku" yang dijadikan sebagai soundtrack sinetron tersebut. Sinetron ini mendulang sukses besar dengan perkiraan penonton lebih dari 80 juta orang.[23] Tayangan ini juga menjadi pelopor sinetron-sinetron Ramadan di Indonesia pada tahun-tahun berikutnya. Doaku Harapanku juga terpilih menjadi salah satu dari "20 Sinetron Paling Fenomenal" versi tabloid Bintang Indonesia.[24] Krisdayanti kemudian menggarap sekuel sinetron tersebut pada bulan Ramadan 1999.
KRISDAYANTI -karier 3
Pada tahun 1992, Krisdayanti mengikuti festival Asia Bagus, sebuah ajang pencarian bakat tingkat Asia bentukan Fuji Television.[12] Tampilnya Krisdayanti pada ajang tersebut adalah berkat gagasan dan arahan Younky Soewarno dan Chris Pattikawa.[5] Pada kompetisi tahap awal yang diselenggarakan di Singapura,
Krisdayanti berhasil merebut gelar Weekly Champion (juara mingguan),
lalu Monthly Champion (juara bulanan). Ia kemudian berhasil menembus
grand final di Tokyo, Jepang
dan mempersembahkan lagu berjudul "Learning from Love" yang diciptakan
oleh Younky Soewarno dan Tengku Malinda. Berkat penampilannya tersebut,
Krisdayanti berhasil dinobatkan sebagai Grand Champion atau juara umum
festival Asia Bagus 1992.[1]
Kejayaan Krisdayanti di kancah festival berlanjut dengan diraihnya
penghargaan FIDOF Awards sebagai The Young Talented Artist pada festival
Bucharest, Rumania pada tahun 1993.[13]
Keberhasilan Krisdayanti di Asia Bagus semakin melambungkan namanya di industri hiburan.[10] Berbekal kemenangan tersebut, ia melakukan rekaman bersama label Pony Canyon untuk singel yang dirilis di Singapura dan Jepang.[13] Di Indonesia, ia mendapat berbagai tawaran bernyanyi dan bermain sinetron. Karier akting Krisdayanti diawali dengan penampilannya dalam serial terpopuler TVRI saat itu, Jendela Rumah Kita, pada salah satu episode berjudul "Gadis Manis dalam Gerimis". Krisdayanti kemudian sukses bermain dalam sederet judul sinetron seperti None (TPI, 1993), Cemplon (SCTV, 1994), Tantangan (Indosiar, 1995), dan Saat Memberi Saat Menerima (RCTI, 1995).[10] Di saat namanya semakin naik di dunia seni peran, karier rekaman Krisdayanti di tanah air justru malah terseok. Menurut Krisdayanti, kesulitannya mendapat tawaran pembuatan album di Indonesia disebabkan adanya pemahaman bahwa penyanyi-penyanyi festival biasanya tidak laku kalau rekaman.[10]
Pada tahun 1995, Krisdayanti akhirnya mendapat tawaran rekaman di Indonesia dari Hemagita Records yang kemudian berubah menjadi Warner Music Indonesia.[14] Di bawah label tersebut, Krisdayanti meluncurkan album solo berjudul Terserah yang digarap oleh Handy Wijaya selaku produser. Ini menjadi album pertama Krisdayanti yang berhasil secara komersial. "Terserah" sukses meluncur sebagai singel utama, disusul oleh hit-hit lain seperti "Kala Rindu" dan "Penantian". Melalui album ini, nama Krisdayanti melejit di blantika musik Indonesia.
Keberhasilan Krisdayanti di Asia Bagus semakin melambungkan namanya di industri hiburan.[10] Berbekal kemenangan tersebut, ia melakukan rekaman bersama label Pony Canyon untuk singel yang dirilis di Singapura dan Jepang.[13] Di Indonesia, ia mendapat berbagai tawaran bernyanyi dan bermain sinetron. Karier akting Krisdayanti diawali dengan penampilannya dalam serial terpopuler TVRI saat itu, Jendela Rumah Kita, pada salah satu episode berjudul "Gadis Manis dalam Gerimis". Krisdayanti kemudian sukses bermain dalam sederet judul sinetron seperti None (TPI, 1993), Cemplon (SCTV, 1994), Tantangan (Indosiar, 1995), dan Saat Memberi Saat Menerima (RCTI, 1995).[10] Di saat namanya semakin naik di dunia seni peran, karier rekaman Krisdayanti di tanah air justru malah terseok. Menurut Krisdayanti, kesulitannya mendapat tawaran pembuatan album di Indonesia disebabkan adanya pemahaman bahwa penyanyi-penyanyi festival biasanya tidak laku kalau rekaman.[10]
Pada tahun 1995, Krisdayanti akhirnya mendapat tawaran rekaman di Indonesia dari Hemagita Records yang kemudian berubah menjadi Warner Music Indonesia.[14] Di bawah label tersebut, Krisdayanti meluncurkan album solo berjudul Terserah yang digarap oleh Handy Wijaya selaku produser. Ini menjadi album pertama Krisdayanti yang berhasil secara komersial. "Terserah" sukses meluncur sebagai singel utama, disusul oleh hit-hit lain seperti "Kala Rindu" dan "Penantian". Melalui album ini, nama Krisdayanti melejit di blantika musik Indonesia.
KRISDAYANTI-karier 2
Pada tahun 1992, Krisdayanti mengikuti festival Asia Bagus, sebuah ajang pencarian bakat tingkat Asia bentukan Fuji Television.[12] Tampilnya Krisdayanti pada ajang tersebut adalah berkat gagasan dan arahan Younky Soewarno dan Chris Pattikawa.[5] Pada kompetisi tahap awal yang diselenggarakan di Singapura,
Krisdayanti berhasil merebut gelar Weekly Champion (juara mingguan),
lalu Monthly Champion (juara bulanan). Ia kemudian berhasil menembus
grand final di Tokyo, Jepang
dan mempersembahkan lagu berjudul "Learning from Love" yang diciptakan
oleh Younky Soewarno dan Tengku Malinda. Berkat penampilannya tersebut,
Krisdayanti berhasil dinobatkan sebagai Grand Champion atau juara umum
festival Asia Bagus 1992.[1]
Kejayaan Krisdayanti di kancah festival berlanjut dengan diraihnya
penghargaan FIDOF Awards sebagai The Young Talented Artist pada festival
Bucharest, Rumania pada tahun 1993.[13]
Keberhasilan Krisdayanti di Asia Bagus semakin melambungkan namanya di industri hiburan.[10] Berbekal kemenangan tersebut, ia melakukan rekaman bersama label Pony Canyon untuk singel yang dirilis di Singapura dan Jepang.[13] Di Indonesia, ia mendapat berbagai tawaran bernyanyi dan bermain sinetron. Karier akting Krisdayanti diawali dengan penampilannya dalam serial terpopuler TVRI saat itu, Jendela Rumah Kita, pada salah satu episode berjudul "Gadis Manis dalam Gerimis". Krisdayanti kemudian sukses bermain dalam sederet judul sinetron seperti None (TPI, 1993), Cemplon (SCTV, 1994), Tantangan (Indosiar, 1995), dan Saat Memberi Saat Menerima (RCTI, 1995).[10] Di saat namanya semakin naik di dunia seni peran, karier rekaman Krisdayanti di tanah air justru malah terseok. Menurut Krisdayanti, kesulitannya mendapat tawaran pembuatan album di Indonesia disebabkan adanya pemahaman bahwa penyanyi-penyanyi festival biasanya tidak laku kalau rekaman.[10]
Pada tahun 1995, Krisdayanti akhirnya mendapat tawaran rekaman di Indonesia dari Hemagita Records yang kemudian berubah menjadi Warner Music Indonesia.[14] Di bawah label tersebut, Krisdayanti meluncurkan album solo berjudul Terserah yang digarap oleh Handy Wijaya selaku produser. Ini menjadi album pertama Krisdayanti yang berhasil secara komersial. "Terserah" sukses meluncur sebagai singel utama, disusul oleh hit-hit lain seperti "Kala Rindu" dan "Penantian". Melalui album ini, nama Krisdayanti melejit di blantika musik Indonesia.[
Keberhasilan Krisdayanti di Asia Bagus semakin melambungkan namanya di industri hiburan.[10] Berbekal kemenangan tersebut, ia melakukan rekaman bersama label Pony Canyon untuk singel yang dirilis di Singapura dan Jepang.[13] Di Indonesia, ia mendapat berbagai tawaran bernyanyi dan bermain sinetron. Karier akting Krisdayanti diawali dengan penampilannya dalam serial terpopuler TVRI saat itu, Jendela Rumah Kita, pada salah satu episode berjudul "Gadis Manis dalam Gerimis". Krisdayanti kemudian sukses bermain dalam sederet judul sinetron seperti None (TPI, 1993), Cemplon (SCTV, 1994), Tantangan (Indosiar, 1995), dan Saat Memberi Saat Menerima (RCTI, 1995).[10] Di saat namanya semakin naik di dunia seni peran, karier rekaman Krisdayanti di tanah air justru malah terseok. Menurut Krisdayanti, kesulitannya mendapat tawaran pembuatan album di Indonesia disebabkan adanya pemahaman bahwa penyanyi-penyanyi festival biasanya tidak laku kalau rekaman.[10]
Pada tahun 1995, Krisdayanti akhirnya mendapat tawaran rekaman di Indonesia dari Hemagita Records yang kemudian berubah menjadi Warner Music Indonesia.[14] Di bawah label tersebut, Krisdayanti meluncurkan album solo berjudul Terserah yang digarap oleh Handy Wijaya selaku produser. Ini menjadi album pertama Krisdayanti yang berhasil secara komersial. "Terserah" sukses meluncur sebagai singel utama, disusul oleh hit-hit lain seperti "Kala Rindu" dan "Penantian". Melalui album ini, nama Krisdayanti melejit di blantika musik Indonesia.[
Krisdayanti-karier 1
Krisdayanti lahir pada tanggal 24 Maret 1975 di Batu, Jawa Timur dari pasangan Trenggono (ayah) dan Rachma Widadiningsih (ibu).[1] Menurut sang ayah, namanya berasal dari bahasa Jawa yaitu kris yang berarti pusaka dan daya yang berarti kekuatan, sehingga Krisdayanti adalah pusaka yang punya kekuatan.[2] Ia memiliki seorang kakak perempuan, Yuni Shara, yang juga seorang penyanyi, serta seorang adik perempuan berlainan bapak, Kartika Sari.[3] Krisdayanti dibesarkan dalam keluarga yang kurang mampu dan kedua orang tuanya bercerai saat ia masih berusia dua tahun.[4]
Karena tidak punya penghasilan tetap, mereka sekeluarga tinggal di
rumah nenek Krisdayanti sampai ia duduk di bangku kelas tiga sekolah dasar.[5]
Darah seni Krisdayanti didapatnya dari ayahnya yang merupakan seorang pelukis dan seniman keroncong.[4] Semua keluarga dari pihak ibunya juga mahir menyanyi, kecuali ibunya sendiri. Paman-paman Krisdayanti ada yang menjadi penyanyi gereja dan ada pula yang menyanyi di orkes di kampungnya.[5] Bersama sang kakak, Yuni, Krisdayanti sudah senang tampil bernyanyi dan menari sejak kecil. Karena kelincahannya saat bernyanyi, orang-orang di kampungnya menyebut Krisdayanti seperti boneka India.[6] Ia juga sering menjuarai berbagai lomba bernyanyi saat itu.[5]
Pada tahun 1984, Krisdayanti dibawa ibunya hijrah ke Jakarta dengan modal Rp 350.000 dari hasil patungan keluarga.[5] Mereka kemudian menyewa rumah petak—rumah berbentuk satu ruangan tanpa kamar—di sebuah gang sempit di Tebet. Untuk membiayai kehidupan mereka di Jakarta, ibunya bekerja di sebuah salon ditambah beberapa pekerjaan sampingan.[5] Krisdayanti kemudian dimasukan ke Sanggar Merah Putih pimpinan Toto Sugiarno. Dari sanggar tersebut Krisdayanti mendapat banyak kesempatan menyanyi.[5] Ia mengisi suara di film anak-anak Megaloman saat masih berusia sembilan tahun dan menerima honor pertamanya sebesar Rp 15.000.[7] Ketika berusia 12 tahun, Krisdayanti membuat album pertama dalam kariernya berjudul Burung-Burung Malam bersama perusahaan rekaman kecil Gembala Record. Meskipun gagal total di pasaran, berkat album tersebut Krisdayanti diperkenalkan ke orang-orang TVRI yang saat itu menjadi barometer kesuksesan seorang penyanyi.[8]
Jalan Krisdayanti dalam dunia tarik suara semakin terbuka lebar saat ia ia bertemu dengan musisi James F. Sundah yang merupakan alumni sekolahnya, SMA Negeri 3 Jakarta.[9] Krisdayanti diajak rekaman dalam dua lagu ciptaannya pada album kompilasi The Slow Collections, serta berduet dalam lagu "Kisah Cinta Kita" yang merupakan soundtrack film Catatan Si Emon. James pula yang memintanya untuk mengikuti festival atau kompetisi bernyanyi. Popularitas Krisdayanti semakin naik saat ia menjuarai salah satu episode Cipta Pesona Bintang, ajang pencarian bakat di RCTI.[10] Ia juga mengikuti pemilihan model remaja terkenal GADIS Sampul pada tahun 1991. Meskipun sempat didera rasa minder, ia berhasil tampil sebagai salah satu finalis dalam kontes tersebut. Dengan demikian, Krisdayanti mulai mendapat banyak tawaran untuk bernyanyi dan menjadi model.
Darah seni Krisdayanti didapatnya dari ayahnya yang merupakan seorang pelukis dan seniman keroncong.[4] Semua keluarga dari pihak ibunya juga mahir menyanyi, kecuali ibunya sendiri. Paman-paman Krisdayanti ada yang menjadi penyanyi gereja dan ada pula yang menyanyi di orkes di kampungnya.[5] Bersama sang kakak, Yuni, Krisdayanti sudah senang tampil bernyanyi dan menari sejak kecil. Karena kelincahannya saat bernyanyi, orang-orang di kampungnya menyebut Krisdayanti seperti boneka India.[6] Ia juga sering menjuarai berbagai lomba bernyanyi saat itu.[5]
Pada tahun 1984, Krisdayanti dibawa ibunya hijrah ke Jakarta dengan modal Rp 350.000 dari hasil patungan keluarga.[5] Mereka kemudian menyewa rumah petak—rumah berbentuk satu ruangan tanpa kamar—di sebuah gang sempit di Tebet. Untuk membiayai kehidupan mereka di Jakarta, ibunya bekerja di sebuah salon ditambah beberapa pekerjaan sampingan.[5] Krisdayanti kemudian dimasukan ke Sanggar Merah Putih pimpinan Toto Sugiarno. Dari sanggar tersebut Krisdayanti mendapat banyak kesempatan menyanyi.[5] Ia mengisi suara di film anak-anak Megaloman saat masih berusia sembilan tahun dan menerima honor pertamanya sebesar Rp 15.000.[7] Ketika berusia 12 tahun, Krisdayanti membuat album pertama dalam kariernya berjudul Burung-Burung Malam bersama perusahaan rekaman kecil Gembala Record. Meskipun gagal total di pasaran, berkat album tersebut Krisdayanti diperkenalkan ke orang-orang TVRI yang saat itu menjadi barometer kesuksesan seorang penyanyi.[8]
Jalan Krisdayanti dalam dunia tarik suara semakin terbuka lebar saat ia ia bertemu dengan musisi James F. Sundah yang merupakan alumni sekolahnya, SMA Negeri 3 Jakarta.[9] Krisdayanti diajak rekaman dalam dua lagu ciptaannya pada album kompilasi The Slow Collections, serta berduet dalam lagu "Kisah Cinta Kita" yang merupakan soundtrack film Catatan Si Emon. James pula yang memintanya untuk mengikuti festival atau kompetisi bernyanyi. Popularitas Krisdayanti semakin naik saat ia menjuarai salah satu episode Cipta Pesona Bintang, ajang pencarian bakat di RCTI.[10] Ia juga mengikuti pemilihan model remaja terkenal GADIS Sampul pada tahun 1991. Meskipun sempat didera rasa minder, ia berhasil tampil sebagai salah satu finalis dalam kontes tersebut. Dengan demikian, Krisdayanti mulai mendapat banyak tawaran untuk bernyanyi dan menjadi model.
Krisdayanti
Krisdayanti (lahir di Batu, Jawa Timur, 24 Maret 1975; umur 37 tahun) adalah seorang penyanyi dan artis berkebangsaan Indonesia.
Anak kedua dari pasangan Trenggono dan Rachma Widadiningsih, ia
dibesarkan di kota kelahirannya sebelum dibawa hijrah oleh ibunya ke Jakarta pada tahun 1984. Ia mengisi suara di film anak-anak Megaloman saat masih berusia sembilan tahun. Saat menginjak usia 12 tahun, Krisdayanti merilis album pertamanya, Burung-Burung Malam,
yang tidak berhasil di pasaran. Ia kemudian merintis kariernya dengan
mengikuti berbagai festival atau kompetisi bernyanyi. Berawal dari
kemenangannya pada festival Asia Bagus di Jepang pada tahun 1992, nama Krisdayanti melambung di industri musik. Ia kemudian bergabung dengan Warner Music Indonesia dan merilis debut profesionalnya bertajuk Terserah (1995).
Krisdayanti terus meretas sukses kritikal dan komersial di Indonesia melalui serangkaian album yang rilis mulai dari pertengahan era 1990-an. Sejak sukses singel hit "Menghitung Hari" di Malaysia pada tahun 1998, nama Krisdayanti turut melejit di Asia Tenggara. Puncak kariernya ditandai dengan keberhasilan konser tunggal perdananya bertajuk Konser KD pada tahun 2001 yang mengantarkannya pada gelar Diva Pop Indonesia. Lagu-lagunya yang banyak menjadi hit dan seringnya mengadakan konser menjadikannya penyanyi termahal selama dasawarsa 2000-an, bahkan, majalah bisnis Swa menulis penghasilan Krisdayanti dalam setahun lebih besar dari Presiden Indonesia.
Krisdayanti menikah muda dengan musisi Anang Hermansyah pada tahun 1996. Album duet pertama Krisdayanti bersama Anang, Cinta (1996), dibuat untuk membiayai pernikahan mereka pada saat itu. Album tersebut ternyata sukses besar di pasaran dan menjadikan mereka pasangan duet terlaris di Indonesia. Setelah menjalani rumah tangga selama 13 tahun dan berduet dalam tujuh album, Krisdayanti bercerai dengan Anang pada tahun 2009. Ia kemudian menikah dengan Raul Lemos, seorang pengusaha asal Timor Leste, pada tahun 2011.
Sebagai salah satu ikon penyanyi wanita paling berhasil dalam sejarah musik Indonesia, Krisdayanti telah dianugerahi berbagai penghargaan, baik dari dalam maupun luar negeri. Krisdayanti dinobatkan sebagai salah satu dari "10 Biggest Asian Artists" oleh Channel V International pada tahun 2005. Pada pergelaran Anugerah Planet Muzik 2007 di Singapura, ia menerima "Anugerah Khas" atas pencapaiaan dan dedikasinya dalam industri musik. Krisdayanti juga merupakan salah satu dari "99 Most Powerful Women in Indonesia" versi majalah Globe Asia edisi Oktober 2007 dan "50 Penyanyi Indonesia Terbaik Sepanjang Masa" versi majalah Rolling Stone edisi Desember 2010.
Krisdayanti terus meretas sukses kritikal dan komersial di Indonesia melalui serangkaian album yang rilis mulai dari pertengahan era 1990-an. Sejak sukses singel hit "Menghitung Hari" di Malaysia pada tahun 1998, nama Krisdayanti turut melejit di Asia Tenggara. Puncak kariernya ditandai dengan keberhasilan konser tunggal perdananya bertajuk Konser KD pada tahun 2001 yang mengantarkannya pada gelar Diva Pop Indonesia. Lagu-lagunya yang banyak menjadi hit dan seringnya mengadakan konser menjadikannya penyanyi termahal selama dasawarsa 2000-an, bahkan, majalah bisnis Swa menulis penghasilan Krisdayanti dalam setahun lebih besar dari Presiden Indonesia.
Krisdayanti menikah muda dengan musisi Anang Hermansyah pada tahun 1996. Album duet pertama Krisdayanti bersama Anang, Cinta (1996), dibuat untuk membiayai pernikahan mereka pada saat itu. Album tersebut ternyata sukses besar di pasaran dan menjadikan mereka pasangan duet terlaris di Indonesia. Setelah menjalani rumah tangga selama 13 tahun dan berduet dalam tujuh album, Krisdayanti bercerai dengan Anang pada tahun 2009. Ia kemudian menikah dengan Raul Lemos, seorang pengusaha asal Timor Leste, pada tahun 2011.
Sebagai salah satu ikon penyanyi wanita paling berhasil dalam sejarah musik Indonesia, Krisdayanti telah dianugerahi berbagai penghargaan, baik dari dalam maupun luar negeri. Krisdayanti dinobatkan sebagai salah satu dari "10 Biggest Asian Artists" oleh Channel V International pada tahun 2005. Pada pergelaran Anugerah Planet Muzik 2007 di Singapura, ia menerima "Anugerah Khas" atas pencapaiaan dan dedikasinya dalam industri musik. Krisdayanti juga merupakan salah satu dari "99 Most Powerful Women in Indonesia" versi majalah Globe Asia edisi Oktober 2007 dan "50 Penyanyi Indonesia Terbaik Sepanjang Masa" versi majalah Rolling Stone edisi Desember 2010.
Langganan:
Postingan (Atom)