ASSOSIASI
PETERNAK AYAM BROILER DAN SAPI TERNAK DENGAN SISTEM MITRA BISNIS
KELURAHAN
KARANG ANYAR KECAMATAN BUKIT BARU KOTA PALEMBANG
PROPOSAL PENELITIAN
DISUSUN OLEH ;
ALDHITA RIZKI
DEVI WULANDARI
RISKA FITRIANI
RISTA AGUSTIN
WINDA PERMATA SARI
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS
SRIWIJAYA
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI BISNIS
TAHUN AJARAN 2015
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR
ISI
........................................................................................................ x
1
PENDAHULUAN
................................................................................ 1
1.1 Latar
Belakang
...............................................................................
1
1.2 Tujuan
............................................................................................
2
1.3 Manfaat
...........................................................................................
2
2
LANDASAN TEORI
............................................................................ 2
2.1 Teori
................................................................................................
2
2.2 Penelitian
Terpadu
......................................................................
3
2.3 Kerangka
Penelitian
........................................................................ 4
3
METODE PENELITIAN
..................................................................... 6
3.1 Jenis
Penelitian
............................................................................... 6
3.2 Ruang Lingkup
............................................................................... 6
3.3 Populasi
dan Sampel
...................................................................... 7
3.4 Teknik
Pemgambilan Sampel
........................................................ 7
3.5 Teknik
analisa
.................................................................................
7
3.6 Operasional
Variabel ......................................................................
8
3.7 Jadwal
Penelitian
...........................................................................
12
3.8 Anggota
Penelitian
........................................................................
13
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Pendahuluan
Usaha
Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis
usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri.
Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah:
“Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara
mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah
dari persaingan usaha yang tidak sehat”.
Usaha
kecil dan menengah merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh
sebagian besar masyarakat Indonesia. Keberadaan usaha kecil menengah tersebut
harus didukung dan didorong kemampuannya agar tetapeksis, sehingga dapat
memperluas kesempatan usaha dan memperluas lapangan pekerjaan. Usaha Kecil
Menengah (UKM) mempunyai peran penting dan strategis bagi pertumbuhan ekonomi
negara, baik negara berkembang maupun negara maju.
Masalah
utama yang menjadi fokus dalam pengembangan usaha kecil menengah adalah
mengenai pengelolaan keuangan. Karena banyak usaha kecil dan menengah yang
beranggapan bahwa pengelolaan keuangan merupakan hal yang mudah dan sederhana.
Namun dalam kenyataanya, pengelolaan keuangan pada UKM membutuhkan keterampilan
Akuntansi yang baik oleh pelaku bisnis UKM. Benjamin (1990) berpendapat bahwa
kelemahan UKM dalam penyusunan laporan keuangan itu antara lain disebabkan
rendahnya pendidikan dan kurangnya pemahamam terhadap Standar Akuntansi
Keuangan (SAK). Raharjo (1993)
berpendapat bahwa rendahnya penyusunan laporan keuangan disebabkan karena tidak
adanya peraturan yang mewajibkan penyusunan laporan keuangan bagi UKM. Sebagian
besar UKM belum menggunakan sistem akuntansi yang benar. Memang pada kenyataannya,
berdagang dengan cara biasa di pasar, dimana hanya mencatat uang keluar dan
masuk (buku aliran kas dan stok barang) memang lebih mudah. Tidak dapat
dipungkiri, teori-teori dan logika-logika akuntansi terkadang susah untuk
dipahami, butuh pemahaman konsep yang benar-benar harus dikuasai. Tentulah
lebih mudah bagi para wirausahawan itu untuk berdagang terus, daripada
menghabiskan waktunya untuk belajar akuntansi. Namun ternyata akuntansi
mempunyai fungsi lain, selain fungsi kontrol dan panduan pengambilan keputusan
pengembangan bisnis.
Informasi
akuntansi mempunyai peranan penting untuk mencapai keberhasilan usaha, termasuk
bagi usaha kecil, Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi
pengambilan keputusan ekonomis dalam pengelolaan usaha kecil, antara lain
keputusan pengembangan pasar, penetapan harga dan lain-lain. Penyediaan
informasi akuntansi bagi usaha kecil juga diperlukan khususnya untuk akses
subsidi pemerintah dan akses tambahan modal bagi usaha kecil dari kreditur
(bank). Kewajiban penyelenggaraan akuntansi bagi usaha kecil sebenarnya telah
tersirat dalam Undang-undang usaha kecil no. 9 tahun 1995 dalam Undang-undang
perpajakan.
Pemerintah
maupun komunitas akuntansi telah menegaskan pentingnya pencatatan dan
penyelenggaraan akuntansi bagi usaha kecil.Konsumsi daging ayam potong
dimasyarakat cukup tinggi, karena harga ayam potong cukup rendah dibanding
harga daging yang lain. Maka usaha peternakan ayam potong ini sangat baik untuk
dikembangkan di masyarakat sebagaiu peluang bisnis yang menjajikan. Maka oleh latar
belakang tersebut penulis memberi judul laporan ini “Laporan Penelitian Usaha Ternak Ayam Broiler dan Sapi Ternak”.
1.2 Tujuan
Penelitian
Membantu
kita untuk belajar dan membuka bisnis usaha kecil dan menengah dalam memahami
penerapan sistem akuntansi, karena penerapan sistem akuntansi sangat penting
untuk membantu proses berjalanya suatu usaha kecil dan menengah .Bertujuan
untuk ikut mengembangkan atau memahami ilmu pengetahuan, tentang usaha kecil
dan menengah sebagai wujud nyata keterkaitan dunia perguruan tinggi dalam aspek
pengabdian terhadap masyarakat khususnya usaha kecil dan menengah dalan dunia
Praktis.
1.3
Manfaat Penelitian
Dapat
digunakan sebagai masukan bagi para pelaku usaha kecil khususnya usaha ternak
ayam untuk menerapkan sistem akuntansi di dalam sebuah bisnisnya dan dapat
membantu dalam pembuatan laporan keuangan yang berguna sebagai dasar
pengambilan keputusan.
Kita dapat memahami atau
memperdalam ilmu pengetahuan yang telah di dapat dalam sebelumnya di
perkuliahan dan sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya, khususnya penelitian
yang berkaitan dengan sistem akuntansi UKM .
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1
Teori
1. Ayam
Daging
ayam merupakan daging favorit di negara kita. Hampir 100% orang Indonesia suka
makan daging ayam, maka dari itu merupakan peluang yang sangat bagus berbisnis
ternak ayam potong. Dulu pada waktu flu burung melanda dunia, bisnis ini
menjadi hancur. Sebab tidak ada yang berani makan daging ayam, sehingga banyak
para peternak yang gulung tikar. Sekarang berhubung issu flu burung sudah tidak
ada, kesempatan memulai bisnis ini menjadi bagus. Saatnya sekarang ini untuk
memulai mumpung masi banyak kandang-kandang bekas yang sudah tidak dipakai oleh
pemiliknya untuk dibeli dengan harga murah dibandingkan dengan membuat kandang
baru yang tentu lebih mahal. Usaha ini biasanya dilakukan dengan sistem kerja
sama dengan peternak pembibitan ayam potong. Sehingga anda tidak perlu
repot-repot menyadiakan bibit, pakan dan obat-obatan, karena semua telah
disiapkan oleh peternak pembibitan tadi. Dengan sistem kerja sama ini anda
hanya menyiapkan kandang beserta alat-alat untuk pemeliharaan ayam potong
dengan sistem bagi hasil 50%.
2. Sapi
Prospek penggemukan sapi potong
cukup bagus sejalan dengan meningkatnya penduduk, maka kebutuhan protein hewani
akan meningkat. Selain itu, dengan adanya pengurangan kuota impor sapi dari
Australia, mendorong peternakan lokal menjadi trend dan banyak dilirik. Prospek
lain yang mendorong adalah menguatnya isu lingkungan mendorong pemakaian pupuk
dan perlakuan organik bagi tanaman meningkat (sapi penghasil utama pupuk
organik dari hewan). Disamping itu trend harga sapi dari tahun ke tahun tidak
pernah menurun, cenderung 5 – 8 % di atas rata-rata inflasi. Usaha ini
diharapkan dapat mensuplai kebutuhan daging sapi lokal, regional dan nasional.
2.2 Penelitian Terpadu
Kemitraan Agribisnis Serta Pengaruhnya Terhadap Pendapatan Usaha Ternak
Ayam Ras Pedaging dan Penggemukan Sapi Potong (Studi Pada Kemitraan Usaha Ternak
Ayam Ras Pedaging dan Sapi Potong di Kota palembang). Tujuannya adalah
untuk mengetahui besarnya pengaruh faktor-faktor produksi terhadap
pendapatan usaha ternak ayam ras pedaging dan sapi potong kemitraan (pola
kontrak harga, pola kontrak upah, dan pola kerjasama manajemen) dan peternak
mandiri, kemudian melihat perbedaan pendapatan antara kedua usaha ternak
tersebut.
3.3 Kerangka Penelitian
Langkah-langkah
yang dibutuhkan:
1.
Kriteria Lokasi Ternak Ayam
Mencari lokasi yang tanahnya kering (bukan
daerah persawahan) untuk menempatkan kandang dengan tujuan agar kandang tidak
cepat rusak terutama kandang yang tiang-tiangnya terbuat dari bambu akan cepat
rusak jika lokasi terletak pada tanah basah (karena kandang dari tiang bambu
murah), namun jika tiang-tiang kandang terbuat dari kayu kelapa tidak masalah.
Usahakan mencari kandang bekas untuk
dibeli, sebab berarti pernah dipakai sehingga sudah diperhitungkan oleh pemilik
sebelumnya bahwa lokasi kandang bagus. Perlu diketahui apa penyebab kandang
bekas tadi berhenti dipakai untuk penanggulangan, tapi biasanya para peternak
ayam potong yang menutup usahanya kebanyakan disebabkan oleh kasus flu burung.
Jika ini penyebabnya maka kandang bekas tersebut baik untuk digunakan.
Jika tidak menemukan kandang bekas,
buatlah kandang untuk ukuran isi 4000 ekor ayam. Biasanya sudah ada tukang ahli
dalam pembuatan kandang yang menawarkan jasa pembuatan kandang lengkap dengan
peralatan tempat pakan, penghangat, tempat air minum, dll. Temui peternak
pembibitan ayam potong untuk diajak kerja sama dengan sistem bagi hasil. Dengan
sistem ini akan mempermudah dalam pengadaan semua yang dibutuhkan karena
peternak pembibitan biasanya menyediakan kebutuhan-kebutuhan ternak yang
lengkap dan tidak perlu repot-repot dalam pemasarannya karena biasanya mereka
yang beli kembali hasil panen kemudian dihitung jumlah kebutuhan yang telah
dihabiskan baru setelah itu keuntungan dibagi. untuk ukuran kandang isi 4000
ekor diisi dengan 3700.
2.
Kriteria Lokasi Ternak Sapi
Lahan yang akan
digunakan adalah lahan milik pribadi. Pengolahan lahan dilakukan selama dua
bulan, sedangkan pembuatan kandang selama empat bulan. Rancangan usaha ini
dimulai dari pengolahan lahan, pembuatan kandang, pembersihan kandang,
pemeliharaan, panen dan pasca panen. Kegiatan usaha ini dilakukan untuk
mengetahui jumlah dan efisiensi penggunaan waktu, dan modal yang dimiliki.
Diharapkan usaha ini kedepannya dapat berjalan dengan lancar dan mampu bersaing
didalam dan luar daerah dalam memenuhi kebutuan masyarakatnya. Sehingga untuk
memenuhi kebutuhan masyarakatnya tidak perlu mendatangkan sapi dari luar daerah
karena usaha ini mampu mencukupinya
Lokasi yang sesuai untuk penggemukan sapi harus memenuhi beberapa kriteria
penting, diantaranya adalah :
a) Bebas
dari penyakit endemik, misalnya antraks
b) Dekat
dengan sumber air bersih
c) Dekat
dengan akses jalan raya
d) Dekat
dengan kebun hijauan makanan ternak (HMT), atau terdapat sumber pakan murah
berupa limbah-limbah hasil industri pertanian
e) Dekat
dengan sumber bakalan dan pasar
3. Tenaga
Kerja
1. Bagian
Ternak Ayam
Mencari
pekerja yang bertugas mengurus pakan dan minuman ternak dan memelihara sesuai Dengan cara yang benar dengan upah yang
sesuai, untuk 3700 ekor ayam dibutuhkan 10 orang pekerja (setiap satu orang
diupah Rp400.000,-). Dari 10 orang pekerja, akan dibagi untuk mengerjakan tugas
yg berbeda” atau di tugaskan untuk memberi makan,merawat ayam,mengambil telor,
mencatat keuntungan dan kerugian dengan sistem akutansi dan Kemudian usahakan
untuk selalu datang mengontrol setiap hari walaupun hanya sebentar setiap sore
pada waktu ternak diberi pakan.
2. Bagian
Ternak Sapi
Tenaga
kerja tetap yang akan dipekerjakan yaitu 4 orang, masing-masing menangani 10
ekor sapi. Tugas dan tanggungjawab pekerja kandang ini meliputi kegiatan
penanganan sapi sehari-hari seperti pemberian pakan, membersihkan kandang, dan
pengolahan limbah atau kotoran ternak. Upah yang diberikan sebesar Rp. 2000
perhari untuk tiap ekor sapi, atau setara dengan Rp.600.000 perbulan untuk
setiap pekerja.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan metode deskriptif. Metode
deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian yang bertujuan untuk
menggambarkan sumber gejala yang terjadi pada situasi sekarang.
3.2 Ruang Lingkup
Penelitian ini dilaksanakan di
Perternakan Milik Bapak Maulid, yang melakukan usaha ternak ayam broiler dengan
menerapkan hubungan kemintraan inti-plsama dan peternakan sapi potong.
Perternakan Bapak Maulid berlokasi di Karang Anyar Bukit Baru Kota Palembang.
Penelitian ini dibatasi pada analisi risiko yang meliputi analisi hasil yang di
harapkan ( Expected Return ). Analisis Varian (variance). Analisis Simpangan Baku
(Standard Advanced), Analisis Koefiesin Varian (coefficient variation),
Analisis Metode nilai Standard (z=score) , dan analisis Metode Value at Risk (VaR). Analisis hasil yang di terapkan (expected return). Analisis
Varian (variance) . analisis simpangan baku (Standard Advanced), Analisis
koefiesin Varia (coefficient variation) digunakan uuntuk mengetahui besarnya tingkat risiko
produksi berdasarkan tingkat pendapatan yang diperoleh Peternakan BapakMaulid.
Analisis metode nilai standar ( z-score)
digunakan untuk mengetahui besarnya tingkat probabilitas (peluang)
kejadian sumber-sumber risiko produksi di Peternakan Bapak Maulid. Analisis
metode Value at Risk (VaR) digunakan
untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat adanya sumber-sumber risiko
produksi di Perternakan Bapak Maulid. Analisis metode value at Risl (VaR) dapat
dipetakan ke dalam peta risiko sehingga dapat ditemukan alternatif manajemen
resiko produksi yang dapat diterapkan oleh Perternakan Bapak Maulid.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh
langsung dari peternakan Bapak Maulid, Berupa data hasil produksi ayam broiler dan
sapi ternak selama 2 minggu produksi yaitu pada 19 September 2015. Data
sekunder tersebut merupakan data pada saat Peternakan Bapak Maulid menjalin
kerjasama kemitraan-inti plasma dengan pihak PT. Sumber Unggas Gemerlang ( PT.
SUC) dan, karena pada saat ini Peternakan Bapak Maulid sudah menjalin kerja
sama dengan perusahaan inti lain yaitu PT. Sumber intan Group (PT. SIG)
Selain itu , penelitian ini juga menggunakan data primer yang diperoleh
dari hasil observasi dan wawancara dan dianalisis secara deskritif untuk
menganaslis risiko produksi yang dihadapin oleh Pertenakan Bapak Maulid.
3.3 Populasi dan Sampel
1.
Ternak Ayam
Dari penelitian ini disuatu
peternakan ayam memiliki sedikit nya 4000-7000 ekor populasi ayam, dalam satu periode
panen. Biasanya lama waktu panen ayam broiler atau jenis ayam pendaging
berkisar 30 sampai 40 hari dengan bobot 1,5kg-2kg/ekor. Proses pemanenan hasil
ternak dilakuan 1 mggu sekali dengan membagi waktu masuk bibit ayam dengan
preode jarak satu minggu/seribu ekor.
2.
Ternak Sapi
Bakalan sapi yang akan digunakan yaitu sapi lokal peranakan
Simental atau Limousin. Dengan menggunakan kedua jenis sapi tersebut,
diharapkan target pertambahan bobot badan harian (PBBH) bisa mencapai 0.7 ,-
1,1 kg. Sapi yang akan digemukkan berumur antara 1,5 sampai 2 tahun dengan
rata-rata bobot badan antara 200-300 kg/ekor.
3.4 Teknik Pengambilan Sampel
1. Observasi
Yaitu
penulis melakukan pengamatan ke objek penelitian. Metode ini digunakan
khususnya untuk menggali data-data yang berkaitan dengan cara-cara pemeliharaan
ayam potong, kondisi, dan situasi lainnya.
2. Interview
Yaitu
penulis mengadakan wawancara atau tanya jawab serta langsung dengan pemilik
peternakan atau orang-orang yang berkompeten dalam peternakan itu.
3.5
Teknik Analisa
Analisis usaha ternak
digunakan untuk menghitung pendapatan usaha ternak serta Return/Cost (R/C) ratio, Total
pendapatan diperoleh dari total penerimaan dikurangi dengan total biaya
dalam suatu proses produksi. Sedangkantotal penerimaan diperoleh dari produksi
fisik dikalikan dengan harga produksi.Pendapatan usaha ternak merupakan
selisih antara penerimaan dan semua biaya yang dapat dirumuskan sebagai berikut
:
Pd = TR-TC ........................................................................................................
(3.1)
Dimana :
Pd = Pendapatan
usaha ternak
TR = Total
penerimaan
TC = Total
Biaya
Return/Cost (R/C) ratio adalah merupakan perbandingan antara total penerimaan dengan total biaya
dengan rumusan sebagai berikut :
A = R/C
..........................................................................................................
(3.2)
R = Py x
YC = FC+
VC
A = Py x
Y /(FC=VC)
Dimana :
A = R/C
ratio
R = Penerimaan ( Revenue )
C = Biaya (Cost )
Py = Harga Output
Y = Output
C = Biaya
Tetap ( Fixed cost )
VC = Baiaya Variabel ( variable cost )
3.6
Operasional Variabel
1.
Bagian Ternak Ayam
A. BIAYA
TETAP (Pembulatan ke nilai desimal terdekat)
Penyusutan kandang pembesaran 1/30 x Rp
10.000.000,00 Rp.
333.350,00
Penyusutan
tempat pakan 1/24 x Rp 1.000.000,00 Rp. 41.650,00
Penyusutan tempat minum 1/24 x Rp 920.000,00
Rp. 38.300,00
Penyusutan pemanas 1/30 x Rp 350.000,00 Rp. 11.650,00
Penyusutan terpal 1/6 x Rp 132.000,00 Rp. 22.000,00
Penyusutan peralatan lain-lain 1/12 x Rp 200.000,00 Rp 463.600,00
B. BIAYA
VARIABEL
Pembelian DOC
1.000 ekor @ Rp 4.500,00 Rp
4.500.000,00
Pakan DOC sampai dengan umur 30 hari (complete feed)
21gram/ekor/hari x 30 hari x 1.000 ekor x Rp 6.150,00/kg Rp 3.874.500,00
Pakan pembesaran umur 30 hari hingga panen (buatan sendiri) 60
gram/ekor/hari x 30 hari x 1.000 ekor x Rp 4.500,00/kg Rp 8.100.000,00
Vaksin ND 3 kali dan gumboro 1 kali Rp
136.000,00
Obat-obatan dan herbal Rp 100.000,00
Pembelian gas 3 tabung x Rp 80.000,00/ tabung Rp 240.000,00
Pembelian sekam untuk litter 35 karung x Rp 3.000,00/karung Rp 105.000,00
Listrik Rp
100.000,00
Biaya komunikasi dan lain-lain Rp 100.000,00
TOTAL BIAYA VARIABEL Rp
17.255.500,00
TOTAL BIAYA
OPERASIONAL PER PERIODE = Total biaya tetap + Total biaya variable = Rp
463.600,00 + Rp 17.255.500,00 = Rp 17.719.100
C. PENERIMAAN
PER PERIODE
Penjualan ayam
950 ekor (mortalitas 5%) x Rp 24.000,00 Rp.
22.800.000,00
Penjualan kotoran ayam 40 karung x Rp 3.000,00 Rp
120.000,00
TOTAL PENERIMAAN Rp
22.920.000,00
D. KEUNTUNGAN
KEUNTUNGAN =
Total penerimaan – Total biaya operasional
=
Rp 22.920.000,00 – Rp 17. 255.500,00
=
Rp 5.664.500,00
BONUS
MORTALITAS = Rp 100,00 x ( 0.8 gr x 950 ekor) = Rp 76.000,00 FCR = 2430 kg :
760 kg = 3.19. FCR > 2,
Maka , BONUS
FCR = Rp 100,00 x ( 0.8 gr x 950 ekor) = Rp 76.000,00
2.
Bagian Ternak Sapi
1.
Biaya Investasi Awal
Jumlah dana
atau modal yang dibutuhkan untuk kegiatan usaha penggemukan ternak sapi potong
berdasarkan rancangan kebutuhan 100 ekor
sapi adalah sebagai berikut :
1.
Biaya Tetap
Pembuatan kandang sapi (Rp.1.500.000,-/ekor) = Rp. 150.000.000,00
Penyusutan Kandang =Rp.
500.000,00 Penyusutan Peralatan =Rp. 200.000,00
Biaya
Tetap
=Rp. 150.700.000,00
2. Biaya
Operasional
1. Pengadaan/pembelian sapi jenis Lemousin dan
Mental
100 ekor x Rp 8.500.000 = Rp. 850.000.000,00
2. Pakan untuk 3 bulan (Rp
2000,-/ekor/hari) = Rp. 54.360.000.00
3. Vitamin, mineral dan obat cacing (1 paket) = Rp. 2.500.000,00
4. Manajer / pimpinan : 1 x 3 bulan x 3.000.000 = Rp 9.000.000,00
5. Pengawai : Rp 4.800.000,- x 3 bulan = Rp 14.400.000,00
6. Anggota / pekerja : Rp 1.200.000,- x 3 bulan = Rp. 3.600.000,00
Jumlah biaya
operasional
= Rp. 933.860.000,00
Jumlah dana / modal yang diperlukan
penggemukan ternak sapi potong selama satu periode produksi (3 bulan / 90 hari
pertama) adalah sebesar Rp.933.860.000,-
3. Biaya
lain-lain
1.
Biaya listrik & Telpon = Rp. 500.000,00
2.
Transportasi
= Rp
1.500.000,00
Jumlah
Biaya Lain-lain
= Rp 2.000.000,00
Biaya
Produksi = Biaya Tetap + Biaya
Operasional + Biaya Lain-lain
= Rp.
150.700.000,- + Rp. 933.860.000,-
+Rp. 2.000.000,-
= Rp.
1.086.560.000,-
2. Penjualan
dan Keuntungan
1. Penjualan
ü Kenaikan
bobot sampai satu priode penggemukan berdasarkan pengalaman mencapai 1 kg/hari.
ü Bobot
awal ternak sapi saat diterima oleh kelompok tani, rata-rata diperkirakan 300
kg.
ü Bobot
sapi saat dijual oleh kelompok tani/petani = 90 hari x 1 kg + 300 kg = 390
kg/ekor.
ü Bobot
sapi seluruhnya (100 ekor) = 390 kg x 100 ekor = 39.000
kg
ü Harga
1 kg daging sapi yakni Rp 30.000,00
ü Diperkirakan
harga sapi saat penjualan sapi tersebut adalah = 39.000 kg x Rp.30.000,00 = Rp. 1.170.000.000,00
Setiap sapi menghasilkan 10 kg kotoran,
sehingga selama periode penggemukan 90 hari
seekor sapi menghasilkan 900 kg kotoran dengan harga per kg Rp. 200.
Total pendapatan dari hasil penjualan kotoran sapi 100 ekor x 900 kg x Rp 200,00 =
Rp.18.000.000,-
Total
Pendapatan = Rp. 1.170.000.000,00 + 18.000.000,00 = Rp. 1.188.000.000,00
Keuntungan
1. Biaya Produksi =
Rp. 1.069.100.000,00
2. Total Pendapatan = Rp. 1.578.000.000,00
Keuntungan yang
diperoleh = Penjualan – Semua Biaya
Produksi =
Rp . Rp. 1.188.000.000,00
- Rp. 1.086.560.000,00 =
Rp. 101.440.000,00
Jadi keuntungan yang
diperoleh selama 3 bulan adalah Rp. 101.440.000,00 atau Rp. 33.813.333,00 untuk
1 bulan.
3.7
Jadwal
Penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian.
Penelitian ini akan dilaksanakan dikabupaten
kota palembang. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 2 minggu dengan rincian
jadwal kegiatan dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Deskripsi Jadwal
Kegiatan Penelitian
No
|
Jenis Kegiatan
|
September
|
Hari Ke
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|
1
|
Konsultasi
Penyusunan Proposal
|
x
|
x
|
x
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Seminar
Proposal
|
|
|
|
x
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Perbaikan
Proposal
|
|
|
|
x
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Penyusunan
Kuisioner
|
|
|
|
|
X
|
x
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Pengumpulan
Data (Turun Lokasi Penelitian)
|
|
|
|
|
|
|
X
|
x
|
x
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Tabulasi
Dan Analisis Data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
x
|
x
|
|
|
|
|
|
|
7
|
Penulisan
Draft Skripsi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
x
|
|
|
|
|
|
8
|
Konsultasi
Tulisan Skripsi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
x
|
x
|
|
|
|
9
|
Seminar
Hasil
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
x
|
|
|
10
|
Pertanggungjawaban
Skripsi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
x
|
|
3.8
Anggota
Penelitian
Data Kelompok
Nama
Assosiasi : “ASSOSIASI PEDAGANG DAN PETERNAK AYAM
BROILER DAN
SAPI POTONG PALEMBANG”
Jenis Usaha : Budidaya ayam pedaging dan sapi potong
Alamat : Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Bukit Baru
Kota Palembang
Susunan pengurus
KETUA : Prabowo Sutrasno Spd
SEKRETARIS : Intan Nuraini Lospita
BENDAHARA : Amelia Lestari Buana
SEKSI
LOGISTIK : Bambang Sudiarso
KESEHATAN : Puskewan Palembang
PERMODALAN DAN KRDIT : Moh.Roefi
PEMASARAN DAN HASIL : Team HIMPULI (Himpuna Peternak Indonesia)
ANGGOTA
PENELITIAN :
ALDHITA RIZKI
DEVI WULANDARI
RISKA FITRIANI
RISTA AGUSTIN
WINDA PERMATA SARI
Pengurus
Ternak Ayam dan Ternak Sapi
Ketua Sekretaris
546483773437 457683665631737
Petugas
Peternak Ayam
010326485488899959696